Dalam dunia medis kita mengenal betapa pentingnya persiapan atau prosedur pelaksanaan tindakan operasi. Setiap bagian haruslah diperhatikan dengan baik untuk menghindari kesalahan yang mungkin dapat berakibat fatal. Tindakan operasi memang bertujuan untuk mengatasi penyakit atau kelainan yang ada dalam tubuh manusia.
Namun, bukan suatu hal yang aneh jika terkadang pelaksanaan operasi sendiri membawa resikonya sendiri. Untuk mengurangi kemungkinan munculnya resiko yang berbahaya, maka dokter dan tenaga medis membutuhkan persiapan yang matang. Persiapan sebelum menjalani operasi sendiri memiliki cakupan yang sangat luas. Pemeriksaan yang terjadi bisa menggunakan beberapa peralatan medis maupun hanya sekedar konsultasi biasa. Keduanya merupakan bagian pemeriksaan yang cukup penting.
Jika kita mengenai berbagai macam jenis operasi bedah maka tak ada salahnya kita mengenal juga metode pemeriksaan yang umum dilakukan. Salah satu jenis metode pemeriksaan yang umum adalah bedah endoskopi. Tindakan pemeriksaan yang satu ini merupakan salah satu jenis pemeriksaan yang umum dilakukan pada beberapa pasien dengan kondisi tertentu. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari metode ini, seperti
Penyebab
Bedah endoskopi sendiri pada dasarnya merupakan suatu tindakan medis yang sering digunakan untuk memeriksa sistem pencernaan. Maka bukan suatu hal yang aneh jika metode yang satu ini sering digabungkan sebagai salah satu metode persiapan bedah digestif. Bagi mereka yang akan menjalani tindakan operasi kanker usus besar biasanya juga akan menjalani tindakan pemeriksaan ini. Pada dasarnya terdapat beberapa penyebab yang mengharuskan seseorang menjalani tindakan pemeriksaan ini, seperti;
- Radang usus buntu.
- Obstruksi usus (penyumbatan usus).
- Peradangan saluran pencernaan.
- Batu empedu.
- Radang lambung.
- Radang lambung dan usus kecil.
- Wasir.
- Intoleransi laktosa.
- Ulkus peptikum (luka pada lambung atau usus 12 jari).
- Kolitis ulserativa (peradangan pada usus besar).
- Anemia.
- Pyrosis (sensasi terbakar pada ulu hati/dada).
- Mulas.
- Penyakit celiac (Intoleransi pada gluten).
- Kanker saluran pencernaan.
- Pendarahan saluran pencernaan bagian atas.
- Peradangan dalam saluran pencernaan/usus.
- Polip atau pertumbuhan abnormal lain dalam usus besar.
Kondisi penyakit atau kerusakan tubuh yang disebutkan di atas, merupakan beberapa contoh kenapa seseorang harus menjalani tindakan bedah endoskopi.
Jenis Bedah Endoskopi
Pada dunia medis terdapat beberapa jenis bedah endoskopi yang dapat kita temukan, contohnya;
- Endoskopi atas : jenis yang satu ini merupakan salah satu jenis endoskopi yang akan menggunakan rongga mulut sebagai jalan masuknya endoskop ke dalam tubuh pasien. Metode ini biasanya digunakan untuk memeriksa kerongkongan. Lambung,usus kecil dan bagian atas tubuh.
- Kolonoskopi : jenis endoskopi yang satu ini menggunakan rektum sebagai jalur masuk endoskop kedalam tubuh. Daerah yang dituju melalui tindakan ini adalah area usus besar atau kolon.
- Endoscopic retrograde cholangiopancreatography : endoksopi yang satu ini bisa dikaatakan merupakan salah satu bagian dari prosedur operasi batu empedu. Hal tersebut dikarenakan metode yang satu ini sering digunakan pada beberapa macam jenis operasi batu empedu. Dokter biasanya akan menggunakan bantuan dari metode ini dalam proses penghancuran batu empedu.
- Endoscopic ultrasound : metode yang satu ini bisa dikatakan sebagai salah satu jenis metode terbaru. Pada proses ini pemeriksaan endoskopi akan dibantu dengan gelombang ultrasound. Dengan penggabungan tersebut maka dokter akan lebih bisa mendapatkan hasil yang terperinci.
- Biopsi : metode yang satu ini merupakan salah satu bagian dari tindakan bedah endoskopi. Tindakan yang satu ini biasanya banyak dilakukan dalam proses pengambilan sampel jaringan. Ada banyak sekali jenis operasi yang menggunakan metode ini untuk melihat kondisi penyakit pasien. Dari macam-macam dokter bedah di dunia medis, hampir semuanya dapat menggunakan metode ini.
- Rhinoskopi : merupakan salah satu jenis pemeriksaan endoskopi pada bagian hidung.
- Bronkoskopi : metode endoskopi ini biasanya dilakukan untuk memeriksa saluran pernapasan bagian bawah.
- Otoskopi : bagi mereka yang mengalami masalah pada bagian telinga, biasanya akan dapat menjalani tindakan pemeriksaan yang satu ini.
- Ginoskopi : pemeriksaan pada sistem reproduksi wanita, termasuk pada mulut rahim, kandungan dan tuba falopi. Biasanya sebelum pelaksanaan tindakan operasi angkat rahim, dokter akan melakukan tindakan pemeriksaan ini.
Prosedur Bedah Endoskopi
Pada dasarnya tindakan endoskopi kurang tepat jika dikategorikan sebagai salah satu tindakan pembedahan. Hal tersebut dikarenakan tidak semua jenis pemeriksaan endoskopi harus melewati pembedahan terlebih dahulu. Jika berbicara mengenai prosedur bedah endoskopi sendiri akan sangat beragam dan berbagai macam. Namun, secara umum pelaksanaan metode pemeriksaan ini dapat dilakukan pada pasien dengan keadaan sadar atau tidak. Biasanya penggunaan efek anestesi akan dihindari pada jenis pemeriksaan yang tidak membutuhkan tindakan bedah, seperti endoskopi atas dan kolonoskopi.
Akan tetapi, pada beberapa keadaan khusus terkadang dokter akan memberikan anestesi pada pasien. Penggunaan anestesi hanya diberikan jika pemeriksaan membutuhkan pembuatan sayatan pada tubuh pasien. Pada beberapa jenis tindakan biopsi maka pasien harus berada dalam kondisi tidak sadarkan diri. Salah satunya adalah tindakan biopsi pada pelaksanaan operasi tumor otak jinak, atau beberapa jenis operasi tumor lain. Pada kondisi ini sayatan yang dibutuhkan pun tidak akan terlalu besar, sehingga perawatannya pun akan jauh lebih cepat.
Setelah menjalani pemeriksaan biasanya pasien akan diminta untuk istirahat selama beberapa lama. Pada beberapa kondisi terkadang pasien dalam keadaan tidak sadarkan diri secara penuh. Namun, ada juga terkadang yang hanya menggunakan anestesi lokal, sehingga pasien tetap sadar selama operasi.
Resiko
Pada dasarnya hampir sangat minim ditemukan resiko pada tindakan bedah endoskopi. Namun, secara umum masih terdapat beberapa resiko yang bisa muncul, seperti
- Nyeri.
- Pendarahan.
- Pembengkakan pada luka sayatan.
- Kerusakan jaringan.
- Infeksi.
Itulah tadi beberapa informasi yang berhubungan erat dengan tindakan bedah endoskopi. Tindakan ini bukanlah sebuah tindakan operasi bedah besar yang umum dilakukan. Tindakan yang satu ini hanya bertujuan untuk membantu proses diagnosa dari dokter itu sendiri. Semoga informasi tadi bermanfaat.