Glaukoma merupakan penyakit umum yang bisa menyebabkan kerusakan saraf optik. Glaukoma merupakan gabungan dari beberapa kondisi yang menimbulkan kerusakan pada saraf optik dan bisa menyebabkan penderita kehilangan penglihatan. Untuk itulah operasi glaukoma mata dibutuhkan agar bisa mengurangi tekanan yang terjadi pada bola mata dengan cara membuka sudut drainase yang tertutup atau dengan membuat lubang supaya cairan dalam mata bisa keluar. Meski begitu, efek operasi glaukoma masih mungkin terjadi dan sebaiknya dijadikan bahan pertimbangan.
- Perdarahan Suprachoroodal Intraoperatif dan Pasca Operasi
Perdarahan suprachoroidal merupakan efek operasi glaukoma serius yang bisa terlihat selama atau sesudah operasi intraokular dilakukan. Apabila terjadi intraoperatif dan tidak bisa dikendalikan yakni pendarahan ekspulsif, maka bisa menyebabkan pasien kehilangan penglihatan. Efek samping tersebut biasanya dialami sesudah ekstraksi katarak sebesar 0.2% kasus dan untuk pasien glaukoma yang melakukan berbagai jenis operasi intraokular sekitar 0.73%.
Sumber pendarahan tersebut umumnya terjadi pada 1 arteri siliaris posterior khususnya pada titik masuk pembuluh silia posterior pendek ke dalam ruang suprachoroidal. Penderita nantinya akan mengeluh sakit mendadak dan timbul ketika minggu pertama sesudah operasi glaukoma yang dikaitkan dengan hipotensi postoperatif.
- Hypema
Hypema merupakan kejadian umum berikutnya sesudah operasi filtrasi dan juga iridektomi perifer. Pendarahan umumnya terjadi dari badan siliaris atau ujung potongan saluran Schlemm dan juga bisa terjadi dari iris. Hypema ini biasanya terjadi selama operasi atau 2 sampai 3 hari pertama sesudah jenis operasi glaukoma dilakukan. Jika tempat pendarahan tidak berhenti, maka harus diidentifikasi dan juga dikoagulasi. Selama operasi filtrasi dilakukan, maka sklerostomi internal akan dilaksanakan sejauh mungkin untuk mengurangi risiko pendarahan tersebut.
Dalam banyak kasus, biasanya perawatan tidak dibutuhkan dan darah bisa diserap kembali dalam waktu cepat. Namun, membatasi aktivitas, kortikosteroid dan juga memposisikan kepala tempat tidur antara 30 sampai 45 derajat sangat dianjurkan untuk mencegah darah keluar dari sklerostomi superior. Pendarahan yang terjadi memang bisa dihilangkan dengan irigasi. Akan tetapi jika gumpalan sampai terbentuk, maka bisa dihilangkan dengan ciskoelastik atau instrumen vitrektomi yang diatur dengan menggunakan vakum rendah.
- Bekas Luka
Bleb nantinya bisa menjadi bekas luka yang menjadi proses penyembuhan alami tubuh seperti dalam operasi kelopak mata. Dokter mata biasanya akan memberikan obat anti parut seperti Mitomycin C atau 5 fluorouracil ketika operasi dilakukan untuk mencegah efek operasi glaukoma tersebut. Dokter mata juga akan menyuntikkan obat obatan tersebut sesudah operasi selama kunjungan untuk mengontrol proses bekas luka tersebut. Dalam beberapa kasus bekas luka yang serius, prosedur kemungkinan akan diulang kembali atau dilakukan jenis operasi tambahan termasuk bleb yang lebih luas dan revisi di ruang operasi kemungkinan juga dibutuhkan.
- Pembentukan Katarak
Efek selanjutnya yang biasa terjadi sesudah operasi glaukoma trabeculectomy adalah pembentukan katarak yang terjadi secara cepat. Namun sebenarnya ini bukan menjadi masalah serius sebab operasi katarak bisa dilakukan di kemudian hari untuk mengatasi efek sesudah operasi glaukoma tersebut. Selain itu, beberapa ahli bedah kemungkinan juga akan melakukan operasi katarak bersamaan dengan operasi glaukoma meski tingkat keberhasilannya dikatakan cukup rendah.
- Kehilangan Penglihatan
Dalam jangka pendek sesudah operasi glaukoma dilakukan, maka pasien umumnya akan mengalami gangguan penglihatan sementara waktu dan tidak terjadi secara permanen yang bahkan kehilangan penglihatan sama sekali termasuk dalam kasus yang jarang terjadi yang juga jarang terjadi pada operasi plastik kelopak mata. Untuk itu, kehilangan penglihatan bukan menjadi efek dari operasi glaukoma yang umum terjadi pada pasien namun hanya bersifat sementara saja.
- Pendarahan Dalam Mata
Operasi glaukoma dengan teknik bedah terbaik bahkan juga bisa menimbulkan efek samping seperti pendarahan di dalam mata yang menjadi salah satu efek serius yang bisa terjadi. Ketika ini dialami pasien, maka harus segera dikonsultasikan dengan dokter agar bisa diberikan pengencer darah sekaligus mengikuti beberapa petunjuk yang diberikan oleh dokter.
- Infeksi
Infeksi di dalam mata bisa terjadi dan bisa berdampak serius pada penglihatan seperti pada operasi plastik mata. infeksi sesudah operasi glaukoma bisa terjadi selama beberapa minggu, beberapa bulan bahkan hingga beberapa tahun sesudah operasi dilakukan. Untuk itulah dokter menyarankan jika ada gejala awal infeksi seperti timbul rasa sakit, kemerahan pada mata atau robekan terlalu berlebihan, maka segera hubungi dokter agar infeksi tersebut bisa segera diatasi sebelum berkembang menjadi serius. Jika efek operasi glaukoma ini diketahui lebih cepat, maka bisa diatasi dengan obat tetes antibiotik.
- Tekanan Mata Rendah
Terkadang, operasi glaukoma juga bisa menyebabkan tekanan yang terjadi di dalam mata terlalu rendah atau disebut dengan hypotony. Ini biasanya terjadi sesudah operasi dimana cairan akan berkumpul di belakang reina yang bisa menimbulkan bayangan pada penglihatan samping atau tepi pasien. Umumnya ini hanya terjadi sementara sebab tekanan akan kembali ke tingkat semula dengan sendirinya. Akan tetapi untuk kasus berat, maka operasi mungkin akan dilakukan kembali untuk mengatasi tekanan mata rendah tersebut.
- Bleb Related Infection [BRI]
Blebitis biasanya dianggap sebagai infeksi bleb terisolasi tanpa berhubungan dengan virus, sedangkan endophthalmitis biasanya dianggap sebagai kelanjutan dari infeksi mata yang semuanya bisa terjadi sesudah operasi meski kasusnya juga terbilang jarang. BRI ini biasanya lebih sering terjadi pada anak anak yang baru saja melakukan operasi glaukoma karena kurangnya menjaga kebersihan seperti pada efek samping operasi pterigium. Sedangkan untuk penderita yang mengalami konjungtivitis bakteri, maka harus diobati dengan antibiotik bakterisida topikal sekaligus dilakukan pemeriksaan dengan ketat agar peradangan tidak terjadi semakin parah.
- Tekanan Pada Mata Lebih Tinggi
Sesudah operasi glaukoma dilakukan, ini bukan berarti akan langsung menurunkan tekanan pada bola mata. Dalam beberapa bulan pertama pasca operasi, bahkan tekanan pada bola mata bisa lebih tinggi yang bertujuan agar mata tidak kaget dengan perubahan yang sudah terjadi. Biasanya pada kunjungan hari pertama, minggu pertama dan juga minggu ketiga, tekanan bola mata akan terasa lebih tinggi namun tetap bervariasi antar pasien satu dengan yang lainnya.
- Mata Kering
Operasi glaukoma juga bisa menyebabkan penurunan produksi air mata sementara waktu setidaknya sekitar 6 bulan pertama atau lebih sesudah operasi dilakukan seperti operasi kantung mata. Kekeringan pada mata tersebut nantinya bisa mengurangi kualitas penglihatan pasien sehingga dokter umumnya akan menyarankan pasien untuk menggunakan obat tetes mata selama mata kering tersebut terjadi. Akan tetapi jika kekeringan pada mata yang terjadi cukup parah, maka prosedur lain kemungkinan akan dilakukan untuk mencegah kekeringan air mata pada permukaan mata.
- Penglihatan Ganda
Silau, terlihat seperti lingkaran cahaya dan penglihatan ganda juga menjadi hal umum yang terjadi sesudah operasi glaukoma sehingga pasien mengalami kesulitan ketika melihat di malam hari. Selain itu, silau dan melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu juga mungkin terjadi sekitar beberapa hari hingga beberapa minggu sesudah operasi dilakukan.
Jadi itulah beberapa efek operasi glaukoma yang harus diwaspadai oleh pasien. Operasi glaukoma dilakukan untuk menurunkan risiko kerusakan lebih lanjut pada saraf optik yang bertugas mengirim gambar dari retina menuju otak sehingga manusia bisa melihat.