Dalam dunia medis kita mengenal berbagai macam jenis operasi bedah. Setiap operasi bedah akan menyesuaikan dengan lokasi dan tujuan dimana tindakan operasi dilakukan. Salah satu jenis operasi bedah yang dapat kita temukan adalah operasi bedah pada bagian kepala. Secara umum tindakan ini bernama operasi kraniotomi. Tindakan operasi ini dilakukan dengan membuka bagian flap tengkorak pasien terlebih dahulu.
Tindakan operasi ini termasuk tindakan operasi invasif besar. Tindakan operasi ini mengharuskan dokter untuk menyayat kulit kepala pasien untuk kemudian membuka tulang tengkorak. Besar kecilnya flap yang akan dibuka biasanya tergantung dari kondisi penyakit pada pasien. Tindakan operasi ini sendiri biasanya tidak berakhir hanya dengan satu tindakan operasi saja, biasanya dibutuhkan lebih dari satu kali operasi.
Secara umum setiap tindakan operasi bertujuan untuk mengatasi kondisi kelainan yang terjadi dalam tubuh pasien. Namun, bukan tidak mungkin setiap operasi juga dapat membawa resiko atau efek samping pada pasien. Begitu juga dengan tindakan operasi kraniotomi juga memiliki resiko. Ada beberapa efek samping operasi kraniotomi yang harus kita perhatikan dengan baik, seperti
- Pendarahan
Salah satu efek samping operasi kraniotomi yang dapat terjadi adalah munculnya pendarahan. Namun, pada dasarnya munculnya pendarahan tidak hanya terjadi pada tindakan kraniotomi saja. Pendarahan merupakan salah satu efek samping operasi kepala yang sangat umum terjadi. Penyebab dari pendarahan ini bisa berasal dari berbagai macam. Bisa saja pendarahan terjadi karena kesalahan prosedur saat tindakan operasi berlangsung. Kesalahan prosedur tersebut menyebabkan luka pada pembuluh darah. Namun,pendarahan juga dapat terjadi akibat efek anastesi yang berasal dari penolakan tubuh pasien itu sendiri. Penolakan ini akan menyebabkan munculnya gejala alergi.
- Pembekuan darah
Secara umum penggumpalan darah setelah operasi merupakan sebuah hal yang wajar. Secara umum darah akan menggumpal selama beberapa hari untuk mencegah terjadinya pendarahan. Karena penggumpalan darah merupakan respon dari tubuh. Namun, penggumpalam akan menjadi berbahaya jika tetap berada di bagian otak dan menyebar. Darah yang menggumpal dapat menyebabkan luka dan masalah baru. Jika kondisi tersebut muncul, maka pasien akan dapat menjalani tindakan operasi pembekuan darah di otak untuk mengatasi hal tersebut. Penggumpalan darah yang dibiarkan akan mengganggu kelancaran sirkulasi darah ke otak.
- Kerusakan jaringan saraf
Salah satu point efek samping operasi kraniotomi yang berbahaya adalah munculnya kerusakan saraf. Sebagaimana yang kita ketahui,bahwa tindakan operasi kraniotomi dapat digolongkan sebagai salah satu jenis operasi bedah saraf. Kerusakan pada bagian saraf dapat terjadi baik sebelum tindakan operasi berlangsung, Biasanya hal tersebut dikarenakan penyakit yang sudah lama pada bagian kepala pasien. sehingga dapat berkembang dan meluas. Pada kondisi ini ada banyak sekali jenis penyakit yang dapat merusak susunan saraf pusat pasien.
- Pneumonia
Beberapa orang mungkin paham dan mengerti bahwa penyakit yang satu ini terjadi pada bagian paru-paru. Namun, kondisi ini juga dapat dipengaruhi dengan kondisi pada kepala pasien. salah satu penyebab utamanya adalah nanah atau darah yang ada pada bagian paru-paru. Jika nanah atau darah yang menggumpal pada bagian otak tidak ditangani dengan baik, maka gumpalan tersebut dapat terbawa oleh aliran darah menuju jantung. Dari jantung kemudian penggumpalan atau nanah tersebut akan mempengaruhi kinerja dari paru-paru.
- Peningkatan tekanan
Otak pada tubuh manausia memiliki tekanan yang selalu terjaga dalam ambang batas normal. Tekanan ini disebabkan oleh adanya cairan khusus dalam kepala manusia. Cairan tersebut memungkinkan untuk mengurangi benturan pada bagian otak. Sebagai salah satu point efek samping kraniotomi, maka peningkatan tekanan ketika operasi berlangsung sangat berbahaya. Ketika tekanan meningkat tiba-tiba maka akan mempengaruhi kondisi jaringan pada otak. Tekanan yang berlebih akan membuat bagian otak pasien akan terus tertekan. Efek dari tekanan ini dapat merusak jaringan otak itu sendiri.
- Infeksi
Infeksi dapat muncul pada luka bekas operasi apabila kebersihan luka tidak dijaga. Pastikan selama perawatan berlangsung kondisi luka selalu dalam keadaan kering. Infeksi ini sendiri dapat disebabkan karena adanya serangan bakteri atau virus. Pada kondisi tertentu mungkin infeksi dapat diatasi hanya dengan beberapa obat anti infeksi. Namun, jika infeksi dalam tingkat yang berbahaya, maka segeralah lakukan konsultasi. Jika kalian menemukan warna biru tua seperti ruam disekitar luka operasi, maka sesegera mungkin lakukan konsultasi dengan dokter.
- Penurunan kesadaran
Penurunan kesadaran ini sendiri dapat berbentuk berbagai macam hal. Bisa saja penurunan kesadaran ini disebabkan oleh kerusakan jaringan saraf dan juga jaringan pada otak. Penurunan kesadaran ini dapat berupa menurunnya kemampuan pasien untuk mengingat suatu hal. Kondisi ini mungkin dapat terjadi selama beberapa hari. Jika pasien bisa mengkonsumsi obat dari dokter dengan rutin maka, kondisi penurunan kesadaran akan dapat segera di atasi.
- Berkurangnya kemampuan koordinasi dalam tubuh
Sebagaimana yang sama- sama kita ketahui bahwa otak merupakan pusat saraf utama dalam tubuh, ketika selama tindakan operasi kraniotomi mengalami kesalahan prosedur sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan saraf, maka kondisi ini dapat muncul pada diri pasien itu sendiri.
- Kematian
Efek samping kraniotomi yang satu ini merupakan salah satu efek yang bisa dikatakan sangat ditakutkan. Jika pasien meninggal ketika operasi berlangsung maupun setelah tindakan operasi dilakukan. Dapat dipastikan secara penuh bahwa operasi otak gagal telah terjadi pada pasien. Kematian ini sendiri memiliki dua kemungkinan, kematian dalam artian pasien telah benar-benar meninggal. Dan satu lagi kemungkinan yang dapat muncul adalah kematian pada bagian otak pasien. Kematian pada bagian otak pasien akan menyebabkan pasien koma dalam jangka waktu tak tentu dan tak bisa diprediksi.
Itulah tadi beberapa hal mengenai efek samping kraniotomi yang dapat terjadi pada pasien. Namun, mengenai resiko – resiko tersebut akan diketahui oleh pasien ketika menjalani konsultasi dengan dokter yang memang ahli dalam bidangnya. Semoga informasi tadi bermanfaat.