Operasi jantung bocor adalah upaya medis untuk mengobati penyakit jantung bocor. Jantung bocor adalah kelainan pada jantung yang sering dialami masyarakat saat ini yang dapat terjadi pada anak dan dewasa. Kondisi jantung bocor adalah ketika bagian katup jantung tidak berfungsi normal saat proses buka dan tutup. Hal ini menyebabkan ketidak lancaran aliran darah dikarenakan adanya kebocoran pada serambi jantung. Kebocoran biasanya berupa lubang antara kedua serambi jantung pada anak- anak. Sedangkan pada orang dewasa, kebocoran jantung terjadi karena katup tidak berfungsi.
Ketika seseorang mengalami jantung bocor, umumnya merupakan kelainan sejak lahir yang dengan berjalannya waktu kondisi jantung memburuk dan menyebabkan kebocoran. Karena kondisi ini terjadi pada organ dalam, sehingga seringkali tidak terditeksi dini dan bila telah terdiagnosa sudah berada dalam stadium parah.
Operasi Jantung Bocor
Operasi jantung bocor adalah pembedahan besar berdasarkan diagnosa dokter setelah beberapa waktu melakukan observasi, serangkaian perawatan pendahuluan dan test. Besar kecil prosedur operasi serta efek samping operasi jantung bocor tergantung pada diagnosa katup jantung bagian yang bermasalah, bila kebocorang terdapat pada :
- Katup Aorta – gejalanya termasuk tekanan darah yang tinggi, kemungkinan infeksi katup jantung (endokarditis), sindrom marfan, hingga penyakit jantung rematik. Pengobatan diawali dengan pengaturan tekanan darah dan memberikan opsi operasi bila kondisi tidak membaik.
- Katup Mitral – adanya pembesaran jantung karena tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner. Dokter hanya akan melakukan observasi dan baru menyarakan operasi bila kondisi jantung semakin parah.
- Katup Trikuspid – pengobatannya menggunakan obat diuretik untuk mengurangi pembengkakan karenan kelebihan cairan. Pilihan operasi jantung bocor terbaik adalah memperbaiki sumber kebocoran daripada mengganti katup trikuspidnya.
Tindakan operasi jantung bocor pada orang dewasa, tentunya harus berdasarkan hasil diganosa dari dokter bersangkutan. Jika kondisi penderita memang sudah kronis, hingga gejala yang muncul menghambat aktifitasnya, maka operasi pembedahan jantung ini harus segera dilakukan. Beberapa prosedur persiapan dilakukan pasien dalam menghadapi operasi jantung yang tidak jauh berbeda dengan persiapan jenis operasi lainnya. Termasuk melakukan pemeriksaan darah, Rontgen Jantung, serta persiapan mental dengan berkomunikasi pada dokter, keluarga dan kerabat terdekat.
Setelah jadwal operasi ditetapkan, pasien akan dirawat beberapa hari sebelumnya untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan medis dan test terkait. Prosedur dilakukan dengan bertahan, terarah dengan tim dokter serta teknisi operasi untuk memastikan operasi berjalan lancar, dan tidak ada kesalahan operasi yang dapat menyebabkan efek samping operasi jantung bocor yang merugikan.
Efek Samping Operasi Jantung Bocor
Pasca operasi pasien dirawat di ICU (Intensive Care Unit) untuk memantau perkembangan penyembuhan setelak operasi. Pada pemulihan pasien akan merasakan nyeri sesaat di dada, bahu, dan punggung bagian atas yang akan mereda setelah beberapa minggu. Ketahui pula efek Pasca Operasi Bypass Jantung dan Resiko Operasi Bypass Jantung.
Umumnya bila operasi berjalan lancar pasien akan merasa jauh lebih baik. Namun ada beberapa kasus kegagalan operasi jantung bocor yang terjadi dibengaruhi banyak faktor seperti umur, tingkat kesehatan, dan kerusakan katup. Efek samping dari operasi jantung bocor, diantaranya:
- Infeksi
Infeksi dapat terjadi dikarenakan luka operasi tidak pulih dengan baik. Bekas luka harus selalu dipastikan dalam kondisi bersih dan kering. Perban harus diganti beberapa kali dalam sehari. Rumah sakit memiliki berbagai prosedur untuk perawatan luka, sehingga pasien dan keluarga hanya perlu mengikutinya. Bila terjadi infeksi setelah operasi, kemungkinan dokter akan memberikan antibiotik serta pemantauan yang intensif. Efek ini bisa saja terjadi pada Operasi Jantung Dengan Ring.
2. Kegagalan katup baru
Kemungkinan kegagalan dalam pemasangan katup sangat kecil, sekitar 3 persen dari keseluruhan kasus. Pemantauan krusian selama seminggu setelah operasi akan mempertegas apakah ada kegagalan dalam operasi. Berada di ICU bisa cukup berat dikarenakan rasa sakit yang dirasa pasca operasi serta observasi yang ketat.Pada saat ini pasien harus terus menerus mendapatkan dukungan dari dokter dan keluarga.
3. Operasi ulang
Tergantung dengan keadaan dan kualitas Katup buatan. Bila memiliki masa pakainya tertentu tergantung pada jenis katupnya, maka bila masa pakainya telah habis, operasi ulang perlu dilakukan.
4. Endokarditis
Infeksi endokardium, lapisan bagian dalam jantung. Kondisi disebabkan oleh masuknya bakteri ke aliran darah, yang menginfeksi bagian jantung yang rusak. Umumnya, endokarditis tergolong jarang,karena ruang operasi yang selalu steril. Bila kondisi ini terjadi setelah operasi jantung makan dokter akan memberikan antibotik untuk dapat menanggulanginya.
5. Stroke
Operasi sendiri memiliki risiko, tubuh merespon pada anestesi dan sayatan bedah dengan adanya perubahan pada tekanan darah, fungsi jantung, dan pembentukan gumpalan darah yang dapat meningkatkan risiko stroke. Namun, dalam beberapa kondisi serius seperti penyakit jantung, risiko stroke setelah operasi ini tak setinggi jika operasi tidak dilakukan. Bila stroke terjadi operasi, kondisi tersebut bukankah salah dokter atau kesalahan operasi. Tubuh bereaksi demikian terhadap operasi, walaupun sudah dilakukan sesuai prosedur.
6. Penyakit diabetes
Tumpukan gula darah akan menjadi tinggi hinggan menyumbat dan menyebabkan pengerasan pembuluh darah atau yang biasa kita kenal dengan aterosklerosis. Efek samping dari operasi bisa mengakibatkan jantung tidak dapat memompa darah dengan sempurna dan menyebabkan cairan menumpuk dalam paru-paru. Hal ini membuat pasien mengalami sesak nafas dan cairan yang tidak bisa dikeluarkan dari tubuh menyebabkan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, terutama kaki.
7. Tulang sternum tidak menyatu
Tulang yang berada didada dapat cedera ketika operasi, biasanya dikaitkan dengan kerusakan jantung, paru-paru, dan organ lainnya. Dalam melakukan operasi pada organ dalam rongga dada, sering perlu mematahkan tulang dada. Prosedur ini melibatkan pemotongan tulang dari atas ke bawah dan menarik dua bagian terpisah. Pasca operasi, tulang akan sembuh selama beberapa minggu. Efek samping tulang tidak menyatu sangatlah jarang. Dokter akan memperhatikan konsumsi makanan untuk mempercepat penyatuan tulang.
8. Penyakit kronis ginjal
Penyakit ginjal sulit diprediksi penyebabnya karena umumnya berkaitan erat dengan kondisi jantung serta diabetes. Sehingga bila dalam operasi jantung terdapat komplikasi, besar kemungkinan mempengaruhi fungsi ginjal dalam mengolah darah.
9. Penyumbatan pada pangkal arteri koroner kiri
Bila efek samping tersebut terjadi, perawatan yang dilakukan dokter adalah memberikan stent salut obat dan balonisasi salut obat. Ketika pembuluh darah menyempit, maka aliran darah menjadi terhambat. Penyumbatan pada tempat ini menyebabkan hampir dua pertiga bagian jantung tidak akan mendapat oksigen dan nutrisi yang cukup sehingga pasokan darah ke jantung pun berkurang.
10. Risiko terburuk dari operasi jantung bocor adalah kematian
Berbagai faktor dapat memepengaruhi efek samping ini. Faktor utama umumnya adalah usia pasien, bila berada diatas usia 65 tahun, pasiem memiliki kemungkinan besar tidak dapat melakukan operasi jantung dengan baik. Hal lain berpengaruh besar adalah bila kondisi pasien sebelum operasi memang memiliki beberapa komplikasi seperti diabetes, ginjal dan tekanan darah tinggi. Aneka kondisi tersebut berkontribusi besar pada kepulihan pasien setelah operasi.
Jadi itulah beberapa efek samping operasi jantung bocor yang akan dialami oleh pasien. Jika tidak ingin hal itu terjadi perhatikan sebelum melakukan operasi dan lakukan perawatan yang tepat.