Katarak menjadi salah satu penyebab utama dari kebutaan di seluruh dunia. Katarak adalah gangguan penglihatan yang dipengaruhi dengan usia sehingga kasusnya juga semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah para lansia. Katarak ini hanya bisa diatasi dengan cara operasi. Operasi katarak ini membutuhkan waktu antara 15 menit sampai 1 jam dan biasanya akan diawali dengan pemberian obat tetes mata serta anestesi lokal sehingga pasien akan mati rasa selama prosedur dilakukan. Namun seperti jenis operasi lain, ada beberapa efek samping operasi katarak yang mungkin saja terjadi dan akan kami ulas selengkapnya berikut ini.
- Opasitas Kapsul Posterior
Salah satu efek samping operasi katarak yang umum terjadi adalah opasitas kapsul posterior atau disebut juga dengan PCO yang juga terjadi pada jenis operasi glaukoma. Meski banyak orang mengatakan jika opasitas kapsul posterior ini merupakan katarak sekunder, akan tetapi ini sebetulnya bukanlah katarak yang kembali terjadi. Selama operasi katarak dilakukan, maka dokter bedah akan mengeluarkan lensa alami berwarna keruh dari mata pasien yang disebut dengan katarak dan diganti dengan lensa intraokular.
Sebagian besar selaput tipis yang mengelilingi lensa mata yang disebut dengan kapsul lensa akan dibiarkan utuh selama operasi dilakukan dan lensa intraokular akan ditanam didalamnya. Pada saat katarak tersebut dihilangkan, maka dokter akan berusaha untuk menjaga integritas kapsul lensa agar penglihatan pasien sesudah operasi bisa lebih jelas. Akan tetapi sekitar 20% pasien mengalami kabur dalam masa pemulihan operasi bahkan hingga sampai beberapa bulan yang terjadi akibat sel epitel lensa tersisa sesudah operasi.
- Retina Terlepas
Salah satu operasi katarak yakni YAG laser capsulotomy dikatakan paling sedikit memberikan efek samping sehingga aman dilakukan. Namun ternyata, ada juga efek samping yang bisa terjadi dari operasi ini yakni retina bisa terlepas dari bagian dalam mata pasien. Efek samping ini memang hanya terjadi di sekitar 1% pasien yang menjalani operasi ini namun pasien juga harus menyadari tentang efek samping yang bisa ditimbulkan sesudah operasi katarak jenis ini.
- Dislokasi Lensa Intraokular
Contoh Efek Samping Operasi Katarak berikutnya yang bisa timbul dari operasi katarak adalah dislokasi lensa intraokular khususnya jika operasi gagal dilakukan. Pasien nantinya bisa melihat bagian tepi lensa implan atau bahkan mengalami penglihatan ganda. Jika lensa intraokular sudah sangat rusak, maka ketajaman penglihatan juga akan menurun. Apabila efek samping ini terjadi, kemungkinan dokter bedah katarak akan memposisikan kembali pada prosedur kedua atau juga bisa dijahit pada tempatnya dan jenis lensa lain yang harus ditanamkan.
- Infeksi
Kuman yang masuk ke area mata selama operasi dilakukan bisa menyebabkan infeksi. Pasien mungkin akan merasakan sensitif terhadap cahaya atau terasa nyeri dan kemerahan pada mata. Infeksi sesudah operasi katarak memang jarang terjadi. Namun jika memang sampai terjadi, maka suntikan antibiotik akan diberikan ke mata dan dalam beberapa kasus lain, dokter mungkin juga akan mengangkat vitreous yakni gel bening yang ada di tengah mata untuk menghentikan penyebaran infeksi yang juga bisa dilakukan untuk mengatasi efek samping operasi kelopak mata.
- Peradangan
Sedikit mengalami bengkak serta kemerahan sesudah operasi katarak dikatakan normal terjadi yang juga bisa terjadi pada operasi plastik kelopak mata. Namun jika peradangan yang dialami melebihi dari biasanya, maka dokter akan memberikan obat tetes mata atau jenis obat lain untuk mengatasi peradangan tersebut.
- Ablasi Retina
Retina yang terletak di belakang mata bertugas untuk merasakan cahaya lalu mengirimkan pesan ke otak. Sesudah operasi katarak, pasien bisa saja merasakan area belakang mata yang tertarik atau disebut dengan pelepasan retina. Ada beberapa kondisi berbahaya yang membuat penderita harus memeriksakan diri ke dokter ketika ablasi retina terjadi, seperti:
- Ada titik mengambang baru di penglihatan.
- Terasa seperti ada tirai yang jatuh di bagian mata.
- Melihat seperti kilatan cahaya.
- Fragmen Lensa
Efek Samping Operasi Katarak selanjutnmya adalah fragmen lensa. Pada saat dokter mengangkat lensa keruh ketika operasi katarak, mungkin saja ada beberapa bagian yang terjatuh ke dalam mata dan tertinggal. Untuk ukuran yang kecil memang tidak menimbulkan masalah, namun jika ukurannya besar, maka pasien mungkin membutuhkan operasi lain untuk mengangkat vitreous sekaligus mencegah pembengkakan terjadi.
- Penumpukan Cairan Pada Retina
Terkadang sesudah operasi katarak, pembuluh darah retina mengalami kebocoran. Ketika cairan berkumpul di mata, maka penglihatan juga menjadi kabur. Dokter nantinya akan mengobati komplikasi tersebut dengan obat tetes mata yang biasanya membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan sampai sembuh. Namun untuk kasus yang serius, maka suntikan steroid dibelakang mata atau operasi tambahan juga dibutuhkan.
- Kornea Mata Membengkak
Kornea merupakan bagian depan mata berwarna jernih yang mungkin saja mengalami pembengkakan serta berkabut sesudah operasi katarak dan juga operasi glaukoma. Masalah ini biasanya terjadi hanya sementara dan pasien akan merasa lebih baik antara beberapa hari hingga hitungan minggu. Dokter nantinya juga akan membantu dengan memberikan obat tetes mata untuk mengatasi pembengkakan pada kornea.
- Pendarahan
Meski jarang terjadi, namun selama operasi pembuluh darah yang mensuplai retina akan berdarah tanpa sebab seperti efek samping operasi kantung mata. Jika darah yang keluar sedikit maka tidak menjadi masalah. Akan tetapi jika jumlah darah yang keluar banyak, maka bisa menyebabkan kehilangan penglihatan. Sesudah operasi, darah bisa berkumpul di antara kornea dan iris sehingga akan menghalangi pandangan. Obat tetes mata bisa digunakan untuk mengatasi hal ini sekaligus tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi. Apabila darah tidak mengalir atau menyebabkan tekanan pada mata, maka kemungkinan pembedahan kembali juga harus dilakukan.
- Melihat Seperti Kilatan
Operasi katarak bisa mengakibatkan lepasnya viterus posterior dari retina dan membuat pasien melihat seperti jaring laba laba yang bergerak bersamaan dengan melihat seperti kilatan cahaya. Umumnya, efek samping ini bisa membaik dengan sendirinya sesudah beberapa bulan.
- Tekanan Mata Terlalu Tinggi
Efek Samping Operasi Katarak selanjutnya adalah tekanan mata terlalu tinggi. Untuk sebagian orang, operasi katarak juga bisa menyebabkan tekanan pada mata yang disebut dengan hipertensi okuler dan bisa merusak penglihatan sama seperti efek samping operasi pterigium. Dokter biasanya akan menganjurkan pasien untuk mengatasi efek samping ini dengan obat tetes mata, suntikan atau pil. Pembengkakan, pendarahan atau sisa pecahan lensa bisa menyebabkan tekanan semakin bertambah yang nantinya bisa berkembang menjadi glaukoma.
- Sensitif Pada Cahaya
Sensitif terhadap cahaya yang terang sesudah operasi katarak sebenarnya normal terjadi. Namun jika terjadi lebih dari beberapa hari, maka bisa dikonsultasikan dengan dokter sebab terkadang pasien butuh menggunakan kacamata hitam selama beberapa bulan hingga efek samping ini bisa hilang.
- Ptosis
Ptosis atau kelopak mata yang turun juga menjadi efek samping umum yang terjadi sesudah operasi termasuk operasi glaukoma mata. Dokter sendiri tidak mengetahui penyebab persis dari efek samping tersebut. Namun jika terjadi hingga lebih dari 6 bulan, maka kemungkinan pasien harus melakukan pembedahan kembali.
- Disphotopsia Negatif atau Positif
Efek samping berikut yang bisa terjadi akibat operasi katarak adalah disphotopsia negatif atau positif:
- Negatif: menimbulkan bayangan melengkung di bagian ujung mata.
- Postifi: Pasien akan melihat lingkaran ahaya, kilatan dan juga garis cahaya.
Biasanya, Efek Samping Operasi Katarak ini bisa hilang dengan sendirinya. Namun yang biasanya terjadi adalah jenis negatif sehingga obat tetes mata atau kacamata dengan pelek tebal mungkin akan diberikan dokter untuk mengatasi masalah tersebut. Sementara jika berlangsung sampai beberapa bulan, maka dokter mungkin akan menganjurkan tindakan operasi kembali atau juga bisa mendapatkan lensa yang baru.