Kepala menjadi bagian dari tubuh manusia yang memiliki banyak saraf serta organ perasa khususnya karena otak menjadi organ vital yang memegang kendali sistem kekebalan tubuh. Untuk itulah, operasi kepala menjadi operasi yang paling berisiko pasca operasi dibandingkan dengan jenis operasi lain. Efek samping operasi kepala biasanya akan menyebabkan sel dan saraf otak mengganggu fungsi mata, mulut dan beberapa gangguan lain. Seperti prosedur invasif lain, operasi kepala juga memiliki risiko dan efek samping yang bahkan lebih banyak dibandingkan operasi anggota tubuh lain dan beberapa efek samping tersebut akan kami jelaskan dalam ulasan berikut
- Pendarahan Sesudah Operasi
Pendarahan intraserebral, PIS atau pendarahan otak merupakan pendarahan yang terjadi pada otak karena pecah pembuluh darah pada otak. Pendarahan tersebut bisa terjadi di semua bagian otak dan juga selaput membran otak khususnya jika operasi kepala yang dilakukan adalah operasi tumor otak.
Pendarahan sesudah operasi bisa terjadi dan bisa meningkatkan tekanan pada otak yang bahkan bisa membuat penderita tidak sadarkan diri, koma hingga kematian berbeda dengan efek samping operasi lutut. Beberapa gejala pendarahan otak sesudah operasi kepala diantaranya adalah sakit kepala, mual, mati rasa dan badan yang terasa lemas sehingga butuh penanganan medis lebih lanjut.
- Nyeri Area Sayatan
Efek Samping Operasi Kepala selanjutnya adalah nyeri pada area sayatan. Sesudah bius terakhir dilakukan, maka sangat normal jika pasien merasakan nyeri di bekas sayatan operasi kepala seperti pada operasi ganglion. Dokter biasanya akan memberikan beberapa tindakan untuk meredakan rasa nyeri tersebut seperti memberikan acetaminophen dan nonsteroid antiinlfamasi seperti naproxen atau ibuprofen. Akan tetapi, jika rasa nyeri semakin meningkat dan disertai dengan beberapa gejala lain, maka penanganan medis harus secepatnya diberikan. Rasa nyeri sesudah operasi kepala bisa terjadi dari saraf kulit yang tersayat serta menghantarkan rasa tersebut ke otak yang biasanya bisa hilang seiring dengan proses penyembuhan.
- Efek Bius
Semua jenis operasi besar seperti operasi kepala membutuhkan anestesi atau bius agar membuat pasien mati rasa selama operasi dilakukan. Akan tetapi, pemberian bius atau anestesi ini juga bisa menyebabkan efek samping berupa mual dan muntah dan beberapa masalah lain seperti memar, menggigil, gatal di bekas operasi hingga kerusakan saraf permanen, pneumonia, kebutaan bahkan meninggal seperti efek samping operasi FAM.
- Infeksi atau Pendarahan
Sesudah operasi kepala selesai dilakukan, maka dokter akan menutup kembali sayatan sekaligus mensterilkan area tersebut. Namun ini tidak menutup kemungkinan infeksi atau pendarahan tetap terjadi seperti yang bisa juga menjadi efek samping operasi keperawanan. Infeksi ini terjadi pada bekas sayatan di jaringan paling dekat dengan kulit, jaringan dalam hingga jaringan superfisial sehingga membuat pasien harus mendapatkan penanganan medis secepatnya. Ada beberapa tanda yang bisa terjadi ketika infeksi berlangsung lebih dari 5 hari seperti nyeri dan bengkak di bekas sayatan, keluar nanah, darah atau cairan di bekas sayatan serta bekas sayatan yang tidak mengering.
- Stroke
Operasi kepala juga bisa menyebabkan efek samping berupa penggumpalan pembuluh darah dan akhirnya bisa menyebabkan stroke khususnya bagi pasien yang melakukan operasi tumor otak seperti bahaya operasi plastik. Beberapa sel otak nantinya akan mati karena suplai oksigen mengalami hambatan sehingga menyebabkan kelumpuhan di salah satu anggota tubuh, sulit bicara dan sulit bergerak.
- Kejang
Efek samping kejang sesudah operasi kepala terjadi karena aktivitas listrik pada otak. Seseorang yang menjalani operasi kepala bisa mengalami kejang selama beberapa bulan atau beberapa tahun sesudah operasi.
- Kerusakan Otak
Efek Samping Operasi Kepala selanjutnya adalah kerusakan pada otak. Pada saat operasi kepala dilakukan, maka dokter juga mungkin akan menghilangkan jaringan yang sudah rusak. Akibat pengangkatan jaringan rusak tersebut, maka akan mempengaruhi jaringan di sekitarnya bahkan hingga merusak saraf terdekat yang juga menjadi salah satu efek samping operasi tumor otak. Jika ini terjadi, maka rehabilitasi harus dilakukan untuk mengatasi kerusakan serta mencegah perubahan kepribadian pasien.
- Koma
Koma yang dialami pasien sesudah operasi kepala dikatakan normal terjadi khususnya jika menggunakan bius total. Ketika pasien tidak sadarkan diri maka susah merespon atau bergerak bisa terjadi seperti efek samping operasi polip hidung. Sementara untuk durasi koma tergantung dari kesehatan pasien tersebut.
- Pembengkakan Otak
Pembengkakan otak atau akumulasi cairan cerebrospinal merupakan kondisi medis yang mengakibatkan naiknya tekanan intrakarnial sehingga membuat penderita merasa sakit kepala, muntah dan juga lesu.
- Pertumbuhan Tulang Terhambat
Operasi kepala khususnya rekonstruksi tulang harus dilakukan dengan sangat hati hati. Dokter nantinya harus memperhitungkan secara teliti agar tidak tersumbat atau mengganggu pertumbuhan tulang yang bisa menyebabkan seseorang memiliki hidrosefalus dan bahkan bisa masuk belatung ke tengkorak kepala seperti yang juga bisa timbul dalam operasi plastik rahang.
- Sering Mengantuk
Obat obatan yang diberikan selama menjalani operasi kepala bisa membuat pasien kembali ke keadaan waspada lebih lama sekitar beberapa hari hingga beberapa minggu sesudah operasi. Nantinya, ini bisa menyebabkan pusing dan rasa mengantuk sepanjang hari yang menjadi efek samping umum sesudah operasi kepala.
- Kerusakan Saraf Tepi
Kerusakan saraf tepi bisa terjadi sesudah operasi kepala akibat jenis anestesi yang digunakan selama prosedur berlangsung. Ketika operasi dilakukan, maka tubuh akan menetap dan tidak bergerak dalam waktu yang lama hal ini nantinya akan menghambat aliran darah sehingga kerusakan saraf tepi bisa terjadi seperti sesudah operasi ganglion.
- Defisit Neurologis
Efek Samping Operasi Kepala selanjutnya yaitu Defisit Neurologis. Defisit neurologis adalah menurunnya fungsi beberapa saraf yang ada di tulang belakang yang bisa bersifat sementara atau permanen. Penyebab utama dari masalah ini karena rusaknya saraf sehingga menurunkan kerja saraf sensori sekaligus kemampuan motorik tubuh pasien.
- Gangguan Kognitif
Sesudah operasi kepala dilakukan, banyak pasien yang akan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dan mengingat beberapa hal yang disebut dengan gangguan kognitif yang juga bisa terjadi pada operasi abses. Berubahnya memori atau konsentrasi umumnya bersifat ringan dan akan membaik selama satu tahun sesudah operasi dilakukan. Akan tetapi, gangguan kognitif ini juga bisa berlangsung lebih lama atau bahkan berdampak lebih untuk aktivitas sehari hari. Beberapa contoh efek samping berhubungan dengan gangguan kognitif yang biasanya terjadi adalah:
- Sulit berkonsentrasi dan fokus.
- Merasa lebih lambat secara mental dari sebelum operasi.
- Sulit mengingat lebih dari satu hal pada saat yang bersamaan.
- Kesulitan untuk berkomunikasi.
- Mati Rasa
Pembedahan yang dilakukan ketika operasi apapun termasuk operasi kepala bisa berpengaruh pada saraf terdekat sehingga perubahan sensasi atau mati rasa terjadi pada bagian tersebut seperti efek operasi gigi bungsu. Untuk proses pemulihannya sendiri bisa membutuhkan waktu hingga 2 tahun dan jika ada saraf yang terpotong, maka daerah tersebut bisa mengalami mati rasa secara permanen. Apabila ini terjadi, umumnya dokter akan memberikan beberapa jenis obat yang bisa membantu untuk mengatasi efek samping tersebut.
- Merasa Kelelahan
Merasa sangat lelah sesudah operasi kepala menjadi Efek Samping Operasi Kepala paling umum yang bisa terjadi sehingga membuat pasien tidak memiliki energi lagi untuk melakukan hal hal sederhana sekalipun. Ini biasanya bisa terjadi selama beberapa bulan. Namun untuk sebagian pasien juga bisa berlanjut sampai satu tahun lebih. Hal ini bisa terjadi karena rasa sakit, depresi, masalah tidur dan juga kelenjar tiroid yang kurang aktif atau karena jumlah sel darah merah menurun sesudah operasi dilakukan. Umumnya jika kelelahan yang terjadi cukup parah, maka dokter akan mengambil sampel darah untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Jadi itulah beberapa efek samping yang ditimbulkan pasca operasi pada bagian kepala, sehingga pasien diharapkan mampu melakukan perawatan yang tepat agar efek samping tidak berujung fatal.