Aneurisma merupakan kondisi dimana terdapat pelebaran seperti kantong pada pembuluh darah arteri. Kantong abnormal pada pembuluh darah ini memiliki sifat rapuh dan mudah sekali pecah. Aneurisma biasanya tidak menimbulkan gejala apapun, kecuali setelah aneurisma tersebut pecah. Aneurisma otak dapat menyebabkan stroke atau kerusakan otak jika tidak ditangani.
Namun perlu diketahui, tidak semua aneurisma otak memerlukan tindakan segera. Kemungkinan aneurisma otak pecah sangat tergantung pada usia, riwayat kesehatan, ukuran aneurisma, dan lokasi aneurisma. Biasanya aneurisma berukuran kecil dan aneurisma yang ditemukan pada arteri di sisi depan otak jarang mengalami pecah. Aneurisma yang berukuran lebih kecil dari 7 milimeter jarang pecah. Namun meski demikian dokter akan merekomendasikan untuk melakukan follow up dalam waktu dekat untuk memastikan aneurisma tidak bertambah besar.
Jika aneurisma berukuran lebih dari 7 milimeter dan beresiko pecah Jika aneurisma, maka biasanya dokter akan merekomendasikan tindakan operasi untuk memperbaiki struktur pembuluh darah secepat mungkin. Aneurisma otak yang sudah pecah juga dapat dioperasi untuk mencegah perdarahan kembali dengan Biaya Operasi Aneurisme Otak yang cukup mahal.
Persiapan Operasi Aneurisma Otak
Aneurisma otak biasanya merupakan kondisi gawat darurat sehingga tidak terdapat cukup waktu untuk melakukan persiapan operasi agar tidak mengalami Operasi Otak yang Gagal. Namun apabila dokter menyatakan aneurisma otak yang Anda alami belum termasuk kategori gawat darurat, terdapat beberapa hal yang dapat disiapkan, di antaranya yaitu sebagai berikut:
- Anda akan menjalani beberapa tes sebelum operasi seperti pemeriksaan darah, elekrokardiogram, dan X-ray dada. Biasanya pemeriksaan dilakukan beberapa hari sebelum operasi.
- Beri tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, termasuk vitamin dan obat herbal. Jika Anda sedang mengonsumsi obat peradangan atau aspirin, dokter akan meminta Anda untuk menghentikan konsumsi obat seminggu sebelum operasi.
- Berhenti merokok jika Anda seorang perokok. Merokok dapat meningkatkan resiko komplikasi pada operasi otak.
- Jangan makan dan minum apapun pada 8 jam sebelum operasi.
- Anda akan diinfus di tangan Anda.
- Ahli anestesi akan menjelaskan efek anestesi dan resikonya, terutama jika Anda akan menjalani metode clipping.
Prosedur Operasi Aneurisma Otak
Terdapat beberapa metode yang dilakukan dokter bedah untuk mengoreksi aneurisma otak. Metode tersebut mempertimbangkan ukuran, bentuk, dan lokasi aneurisma. Beberapa metode yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut.
1. Clipping
Tujuan jenis operasi bedah aneurisma otak dengan metode clipping adalah untuk mengisolasi aneurisma dari sirkulasi normal tanpa menghambat aliran darah arteri di sekitarnya. Karena operasi dengan metode clipping memerlukan penggunaan anestesi dan melakukan pembedahan otak terbuka, pasien dengan penyakit penyerta atau sedang dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, atau berusia lanjut, tidak disarankan untuk menjalani operasi aneurisma otak dengan metode clipping
Anda akan mendapatkan anestesi umum. Setelah Anda tertidur, kepala Anda akan diposisikan. Rambut di area insisi akan dicukur. Selang drain akan dipasang di daerah pinggang untuk mengalirkan cairan otak dan membantu otak rileks selama operasi. Dokter akan melakukan insisi di kulit kepala dan membuat lubang dan membuka sebagian di tulang tengkorak. Dokter kemudian akan memasang klip logam kecil di dasar aneurisma untuk mencegah aneurisma pecah. Kemudian dokter akan menutup tengkorak, menjahit kulit kepala, dan menempelkan balutan pada area insisi.
2. Endovascular Coiling
Dalam jenis operasi bedah endovascular coiling, dokter akan memasukkan kawat kecil ke dalam arteri di paha atas bagian dalam hingga mencapai lokasi pembuluh darah aneurisma di otak. Kemudian kateter akan dimasukkan mengikuti kawat tersebut. Melalui kateter tersebut dokter bedah akan mengisi kantong aneurisma dengan kawat logam hingga membentuk bola dan menutup seluruh kantong aneurisma. Kawat ini akan menstimulasi pembekuan darah dan mencegah aneurisma pecah.
Jika leher aneurisma luas maka diperlukan juga pemasangan stent di samping gumpalan kawat. Aliran darah akan terblok dan hanya mengalir melewati stent dan tidak mengalir ke kantong aneurisma, sehingga kantong aneurisma akan membeku dan mengecil. Seiring berjalannya waktu stent akan ditumbuhi jaringan dan menjadi bagian permanen dari pembuluh darah.
Resiko Operasi Aneurisma Otak
Sama seperti operasi otak seperti operasi kanker otak, operasi perdarahan otak, dan operasi cairan otak, operasi aneurisma otak tidak lepas dari resiko komplikasi. Resiko atau efek samping operasi kepala karena aneurisma, di antaranya yaitu:
- Perubahan perilaku karena cedera neurologis
- Bekuan darah
- Pembengkakan otak
- Kebingungan
- Infeksi
- Kejang
- Gangguan bicara dan penglihatan
- Stroke
- Kelemahan
Perawatan Operasi Aneurisma Otak
1. Clipping
Setelah jenis operasi bedah clipping, Anda akan masuk ke ruang pemulihan dimana tanda-tanda vital Anda akan dicek dan Anda akan mulai bangun dari anestesi. Kemudian Anda akan dipindahkan ke ruang intensif untuk observasi dan monitoring ketat. Obat anti nyeri akan diberikan sesuai kebutuhan. Anda mungkin akan mengalami mual dan sakit kepala setelah operasi dan akan diberikan obat untuk mengontrol gejala tersebut.
Setelah 24 – 48 jam, pasien dengan aneurisma yang belum pecah akan dipindahkan ke ruang neurologi biasa dan beberapa hari kemudian diperbolehkan pulang. Sementara itu, pasien dengan aneurisma pecah akan tinggal di ruang intensif selama 14 – 21 hari dan akan terus dimonitoring, terutama tanda-tanda vasospasme seperti kelemahan, bingung, kantuk berlebih dan kelelahan.
2. Endovascular Coiling
Setelah jenis operasi bedah endovascular coiling, Anda akan dipindahkan ke ruang intensif untuk diobservasi dan dimonitoring secara ketat. Obat anti nyeri akan diberikan sesuai kebutuhan. Mual dan nyeri kepala mungkin akan dirasakan, namun akan diberikan obat untuk mengontrol gejala tersebut. Anda harus tetap tidur dalam posisi terlentang dengan kaki yang ditusuk dalam posisi lurus. Posisi tersebut harus dipertahankan hingga 6 jam. Laporkan jika terasa nyeri hebat, bengkak, atau perdarahan di area insisi.
Pasien yang menjalani endovascular coiling karena aneurisma yang belum pecah biasanya diperbolehkan pulang pada besok harinya. Setelah pulang, hindari mengangkat beban berat selama 3 hari. Anda dapat beraktivitas normal kembali setelah 3 – 5 hari. Anda dapat mandi 24 jam setelah operasi. Hindari berendam atau berenang selama 3 hari pertama. Jangan gunakan krim, lotion, atau minyak di sekitar area insisi. Jika terjadi perdarahan ringan, berbaring dan berikan penekanan pada area insisi.