Setiap manusia memiliki kandungan kolesterol dalam tubuhnya dalam tingkat tertentu. Kandungan kolesterol dalam tubuh pada dasarnya adalah suatu hal yang cukup normal. Hal tersebut dikarenakan kolesterol memiliki hubungan erat dengan lemak yang notabene merupakan salah satu sumber energi tubuh. Akan tetapi, pada beberapa kasus terkadang kandungan kolesterol dalam tubuh manusia melebihi batasan normal yang dapat diterima oleh tubuh. Kondisi tersebut dapat terjadi jika asupan atau kandungan lemak dalam tubuh meningkat.
Efek samping dari kondisi tersebut dapat menyebabkan banyak penyakit, salah satu penyakit yang dapat muncul adalah Batu empedu. Sebuah kondisi dimana munculnya kristal-kristal lemak di dalam kantung empedu pasien. Dalam dunia medis kondisi tersebut dapat diatasi dengan beberapa jenis tindakan operasi bedah. Salah satu macam operasi batu empedu yang dapat dilakukan adalah tindakan operasi kantung empedu konvensional. Tindakan tersebut merupakan salah satu dari beberapa jenis operasi kantung empedu yang ada. Operasi ini sendiri memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik, seperti
Penyebab
Dalam dunia medis dikenal berbagai macam jenis operasi batu empedu yang dapat dilakukan. Namun, pada dasarnya tidak semua pasien yang menderita penyakit batu empedu harus menjalankan tindakan operasi. Bagi pasien yang menderita batu empedu maka dapat melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Jika dalam pemeriksaan tidak ada situasi yang benar-benar menuntut untuk di adakan operasi, maka dokter juga tidak akan melakukan operasi.
Biasanya dokter hanya akan memberikan beberapa resep obat penghancur kristal yang ada dalam kantung empedu. Tindakan operasi batu empedu konvensional sendiri baru akan dilakukan jika ternyata kristal yang ada menyumbat saluran kantung empedu. Apabila kristal yang ada di dalam tubuh terlalu besar maka operasi empedu batu akan dilakukan oleh dokter.
Apabila kristal yang ada terlalu besar maka akan dapat menimbulkan masalah lain yang bisa membahayakan yaitu pakreatitis (peradangan pankreas) dan juga cholangitis (peradangan saluran empedu). Pada dasarnya ada beberapa gejala yang dapat dijadikan sebuah indikasi jika seseorang menderita penyakit batu empedu, seperti
- Sakit perut yang terus-menerus atau hilang timbul, terutama beberapa saat setelah mengkonsumsi makanan tinggi lemak (kolik bilier).
- Sakit kuning detak jantung yang cepat.
- Timbul demam jika ada infeksi saluran empedu. Jika saluran tersumbat karena batu tanpa infeksi, demam tidak akan terjadi.
- Gatal-gatal pada kulit.
- Kehilangan nafsu makan.
- Mual dan muntah.
Prosedur
Tindakan operasi batu empedu konvensional sendiri dapat dikategorikan sebagai salah satu tindakan operasi besar. Hal ini sangat berbeda dengan tindakan operasi batu empedu laparoskopi dan operasi batu empedu laser, karena keduanya dapat dikategorikan sebagai tindakan operasi kecil. Pengkategorian tersebut didasarkan pada kebutuhan sayatan yang akan digunakan dan juga resiko yang bisa ditimbulkan.
Pada operasi batu empedu konvensional bisa dikatakan bahwa resiko yang mungkin terjadi bisa dikatakan cukup besar jika dibandingkan dengan metode lain. Pada pasien yang akan menjalani tindakan operasi ini biasanya akan dilakukan pemeriksaan atau diagnosa terlebih dahulu. Beberapa tes dan pemeriksaan akan dilakukan, secara umum biasanya dokter akan melakukan tes, seperti
- Tes darah.
- Tes urin.
- Pemeriksaan CT Scan.
Dari tes dan pemeriksaan tersebut maka dokter dapat mengetahui dengan pasti kondisi penyakit secara penuh. Ketika dokter telah mengambil keputusan untuk menjalankan tindakan operasi batu empedu konvensional maka pasien akan diminta untuk menginap di rumah sakit.
Biasanya sebelum tindakan operasi dilakukan maka pasien akan diminta untuk melakukan puasa beberapa jam sebelum tindakan operasi berlangsung. Anjuran tersebut bertujuan agar tubuh pasien menjadi lebih rileks selama operasi. Ketika dilaksanakan operasi empedu, maka pasien akan berada dalam pengaruh efek anastesi total. Dalam artian pasien tidak akan sadarkan diri selama menjalani proses operasi.
Ketika pasien telah berada dalam pengaruh bius total, maka dokter akan membuat sayatan tepat diatas area kantung empedu berada. setelah itu dokter akan melanjutkan dengan proses pengangkatan kantung empedu. Perlu diketahui bahwa tindakan operasi dengan metode ini hanya akan dilakukan jika kondisi kantung empedu telah mengalami peradangan yang parah. Ketika kantung empedu telah berhasil di angkat, maka saluran potongan kantung empedu akan dijahit secara langsung ke duodenum atau saluran usus besar.
Perawatan
Proses perawatan merupakan salah satu fase yang cukup penting dan harus benar-benar diperhatikan oleh setiap pasien dan keluarganya. Ada pula beberapa tips cepat pulih pasca operasi batu empedu yang dapat pasien perhatikan. Pada pasien yang baru saja menjalani tindakan operasi batu empedu konvensional akan diminta untuk istirahat terlebih dahulu di rumah sakit. Biasanya waktu yang dibutuhkan sekitar 2 sampai 5 hari. Setelah kondisi pasien dirasa stabil maka pasien dapat di bawa pulang. Akan tetapi, proses penyembuhan tindakan operasi ini memang cukup lama jika dibandingkan dengan tindakan operasi lain. Dokter akan tetap menyarankan dan memberikan beberapa larangan pasca operasi batu empedu yang tak boleh di abaikan oleh pasien. Secara keseluruhan biasanya proses perawatan membutuhkan 6 minggu hingga 8 minggu untuk sembuh total.
Resiko
Setiap tindakan operasi memang bertujuan untuk memberikan pengobatan bagi pasien atas penyakit yang di derita. Namun, bukan suatu hal yang tidak mungkin jika tindakan operasi sendiri juga memiliki resiko dan efek samping operasi batu empedu itu sendiri. Begitu juga tindakan operasi batu empedu konvensional yang notabene juga memiliki resiko yang bisa muncul. Beberapa resiko yang bisa muncul dari tindakan operasi ini adalah
- Kebocoran cairan atau batu empedu.
- Tertahannya batu.
- Nyeri yang berlanjut.
- Diare.
- Peradangan pada lapisan perut.
- Infeksi pada dada.
- Luka pada saluran empedu.
- Reaksi alergi.
- Luka pada usus.
- Kelumpuhan usus yang berlanjut.
- Kerusakan serius pada hati.
Itulah tadi beberapa informasi mengenai tindakan operasi batu empedu konvensional yang dapat kita ketahui. tindakan operasi yang satu ini merupakan salah satu jenis tindakan operasi besar. Sehingga pasien sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter mengenai beberapa kondisi yang dapat terjadi. Semoga informasi tadi bermanfaat.