Memiliki anak kedua merupakan impian dari setiap keluarga untuk menjadikan sempurna, hal ini sesuai dengan program pemerintah dua anak cukup. Ibu yang melahirkan anak pertama dengan cara caesar biasanya akan mempunyai kecenderungan melahirkan caesar pula pada anak kedua, ketiga ataupun keempat. Proses melahirkan dengan cara caesar ini bukanlah sebuah pilihan bagi ibu, melainkan proses darurat yang harus dijalani untuk menyelamatkan bayi karena tidak bisa melahirkan secara normal.
Ketika tindakan operasi caesar dilakukan, belum tentu dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki, bisa saja mengalami operasi caesar gagal atau terdapat gangguan saat tindakan tersebut berlangsung. Persalinan caesar sendiri merupakan persalinan yang mempergunakan teknik operasi bedah perut untuk mengambil bayi dari dalam rahim ibu. Pilihan operasi caesar dipakai untuk membantu agar memudahkan persalinan.
Hal Pertimbangan Operasi Caesar Kedua
Untuk melakukan persalinan ini terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum tindakan dilakukan. Dalam persyaratan tersebut mencangkup pihak keluarga dan juga persetujuan dari dokter yang merawat. Sebelum benar benar melakukan operasi caesar yang kedua, sebaiknya harus mempertimbangkan beberapa hal, yaitu :
- Mengalami permasalahan yang terkait dengan kondisi janin, seperti letak plasenta terlalu rendah.
- Pernah melakukan operasi caesar pada anak pertama, sehingga kemungkinan anak kedua bisa mengalami melahirkan normal.
- Jarak antara kehamilan anak pertama dan kedua terlalu dekat sehingga bisa berpotensi mengakibatkan rahim luka dan memunculkan resiko pendarahan apabila melakukan persalinan normal.
- Kondisi bayi yang akan dilahirkan mengalami sungsang, sehingga bahaya apabila melahirkan dengan cara normal. Untuk itu diperlukan melahirkan dengan cara caesar.
- Terdapat resiko gangguan kehamilan, seperti preklampsia.
- Ukuran bayi didalam kandungan terlalu besar, sehingga dapat membahayakan rahim ibu.
- Ibu dengan kondisi hamil kembar tidak mungkin untuk melakukan persalinan secara normal.
- Hamil diatas umur 45 tahun sangat beresiko bahaya sehingga lebih baik melakukan operasi caesar saja.
- Kondisi panggul ibu lebih kecil daripada ukuran bayi yang dikandung.
- Ibu yang menderita penyakit tertentu tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal. Kondisi yang dimaksud adalah penyakit diabetes yang kemungkinan dialami dalam masa kehamilan. Diabetes ini dinamakan diabetes gestasional dengan penyebab perubahan hormon selama masa kehamilan. Biasanya terjadi pada wanita sekitar 2% sampai 4% wanita. Selain itu ibu yang menderita penyakit jantung juga harus menggunakan operasi caesar karena dikhawatirkan pada saat proses mengejan akan berpengaruh terhadap jantung.
- Adanya kelainan pada mulut rahim ibu, dimana area ini tidak mampu membuka mulut rahim secara penuh. Faktor inilah yang menyebabkan harus dilakukan operasi caesar untuk menyelamatkan bayi dan ibunya. Penyebab terjadinya kelainan pada mulut rahim ibu dikarenakan kurangnya persiapan operasi caesar oleh ibu hamil pada saat awal usia kehamilan sampai menuju proses persalinan.
Keuntungan Operasi Caesar Kedua
Operasi caesar yang dilakukan pada anak kedua bukan hanya terdapat efek yang bisa didapatkan, namun juga terdapat berbagai keuntungan, seperti :
- Operasi caesar kedua biasanya dianggap sebagai metode paling aman untuk keselamatan bayi dan ibu. Kondisi ini sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan dan riwayat ibu selama masa kehamilan sampai persalinan.
- Secara tidak langsung operasi ini membantu ibu untuk mempunyai rencana persalinan yang lebih baik. Kondisi ini berkaitan dengan permasalahan mental ibu hamil yang akan melahirkan si kecil, termasuk mengurus dan merawat anak pertama yang masih sangat muda.
- Operasi caesar yang kedua biasanya sudah dikonsultasikan dengan dokter untuk membantu ibu agar kuat saat menjalani proses persalinan, terutama untuk membantu mengatasi rasa takut selama proses persalinan terjadi. Konsultasi ini sangat baik untuk membantu ibu agar tidak stress selama masa kehamilan atau menjelang persalinan.
- Operasi caesar kedua sangat baik untuk membantu mengurangi adanya resiko pecah rahim yang bisa menimbulkan pendarahan. Kondisi pecah rahim sangat umum dialami oleh ibu hamil yang memilih untuk persalinan normal setelah caesar.
- Operasi caesar kedua mempunyai stigma lebih minim untuk terjadinya trauma, sehingga ibu hamil akan merasa untuk lebih siap menghadapi persalinannya.
- Operasi caesar kedua juga memiliki stigma dapat mengurangi resiko terjadinya pendarahan yang sering muncul pada masa persalinan normal. Kondisi seperti ini sangat baik bagi ibu hamil yang memang mempunyai dasar menderita berbagai gangguan kehamilan dalam masa hamil.
Resiko Operasi Caesar Kedua
Operasi caesar dipandang dalam masyarakat mempunyai prosedur umum, namun tetap mempunyai dampak serius. Beberapa resiko yang dapat terkait dengan operasi caesar kedua adalah :
- Kemungkinan ibu hamil bisa terkena adhesi, dimana merupakan resiko yang terjadi diakibatkan oleh adanya perkembangan jaringan parut yang terdapat di bagian dalam organ. Dampak parah dari adhesi terjadi pada organ organ dibagian panggul menjadi lengket bersama dengan organ organ yang lain, sehingga dapat masuk ke dalam dinding dinding perut. Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan ibu merasa lebih sakit jauh pada saat operasi caesar yang pertama. Potensi resiko adhesi ini dapat menjadi semakin besar bagi ibu hamil yang pernah menjalani operasi caesar lebih dari satu kali.
- Kemungkinan terdapat resiko pembentukan jaringan parut, terutama bagi ibu yang pernah mengalami caesar sebelumnya karena potensi ini akan dua kali lipat lebih besar. Jaringan parut yang mengalami perkembangan dalam rahim dapat mengakibatkan waktu operasi caesar kedua menjadi lebih lama dan kemungkinan bagian usus dan kandung kemih mengalami goresan.
- Kemungkinan bayi dapat terkena luka karena prosedur dalam operasi caesar kedua lebih rumit. Biasanya dokter akan membuka jahitan rahim pada operasi caesar pertama sehingga bisa berpotensi menimbulkan luka pada bayi. Kondisi seperti ini sudah umum terjadi, meskipun luka pada bayi tidak terlalu dalam sehingga bisa disembuhkan dengan cepat.
- Kemungkinan munculnya resiko plasenta previa yang bisa menyebabkan janin dalam kandungan meninggal. Kondisi seperti ini mengakibatkan plasenta menutupi leher rahim sehingga persalinan selanjutnya berpotensi untuk dilakukan secara caesar pula.
- Kemungkinan terjadinya pendarahan yang diakibatkan plasenta akreta yang bisa menyebabkan pendarahan yang diakibatkan plasenta terlalu melekat erat pada bagian dinding rahim. Penanganan kondisi ini harus dilakukan oleh ahli medis yang berpengalaman.
- Bayi yang lahir dari tindakan operasi caesar kedua menjadi sangat rentan terhadap pernafasan. Kondisi seperti ini sangat umum terjadi pada bayi sehingga membutuhkan perawatan yang jauh lebih intensif agar bayi dapat bernafas dengan baik.
- Kemungkinan resiko infeksi akibat luka sayatan kedua juga dapat terjadi pada rahim ataupun perut. Infeksi ini dapat dicegah dengan menggunakan berbagai obat yang diberikan pada masa rawat inap di rumah sakit. Setelah pasien pulang kerumah, bisa diberikan dengan rutin meminum obat anti infeksi.
- Kemungkinan ibu dapat mengalami terjadinya resiko pendarahan berat, sehingga menimbulkan anemia. Kondisi seperti ini dapat membuat ibu menerima transfusi darah, pasca persalinan meskipun dapat menghambat untuk memberikan ASI ke buah hati.
- Waktu perawatan dan pemulihan dari operasi caesar kedua menjadi lebih lama sehingga membutuhkan perawatan rumah sakit yang lebih lama dibandingkan pada persalinan pertama.
- Lama waktu penyembuhan pada operasi kedua juga jauh lebih lama, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan. Prosesi ini menyebabkan ibu tidak bisa merawat bayi dengan sempurna, bahkan terkadang menimbulkan emosi yang tidak stabil. Kemungkinan ibu bisa mengalami sindrom baby blues karena tingkat emosi tersebut.
Prosedur Operasi Caesar Kedua
Sebelum melakukan pemilihan atau terpaksa melahirkan dengan cara operasi caesar, sebaiknya tetap persiapkan financial untuk buah hati, termasuk kesiapan mental juga. Munculnya rasa khawatir, cemas, resah dan takut alami terjadi pada ibu yang akan menjalani proses melahirkan dan juga pihak keluarga. Prosedur yang terjadi pada operasi caesar kedua adalah :
1. Konsultasi Kepada Dokter dan Lakukan Persetujuan Dengan Ibu Beserta Pihak Keluarga
Operasi yang sudah terencana biasanya akan membuat perencanaan dalam jauh jauh hari sebelum persalinan terjadi. Sedangkan operasi caesar dalam keadaan darurat dilakukan karena kondisI terpaksa disebabkan oleh keadaan tertentu pada ibu ataupun janin, atau bahkan keduanya. Biasanya sebelum melakukan operasi caesar dokter akan memberikan informasi terkait tindakan tersebut beserta alasan dasar pengambilan tindakan itu. Setelah itu ibu dan pihak keluarga akan mengurus dokumen persetujuan prosedur tindakan operasi caesar.
2. Anestesi Akan Diberikan Oleh Dokter Ahli Anestesi
Setelah persetujuan prosedur caesar dilengkapi, ibu akan diberikan anestesi epidural atau spinal yang diberikan melalui suntikan pada bagian tulang belakang oleh dokter ahli anestesi, agar tidak merasakan rasa sakit dari perut ke bagian bawah ketika tindakan operasi dilakukan. Ibu akan berada dalam kondisi sadar, namun tetap bisa melihat proses kelahiran bayi tercinta. Selain itu, ibu akan diberikan tambahan obat untuk memastikan bagian bawah telah benar benar mengalami mati rasa
3. Pemasangan Kateter, Infus dan Merapikan Rambut Kemaluan
Langkah selanjutnya pasien akan dipasangkan kateter di baian uretra untuk membantu mengalirkan dan menampung urin selama operasi caesar berlangsung. Pada masa pemulihan, ibu masih tetap akan memakainya sampai kondisi benar benar sehat. Pemasangan kateter dapat dilakukan oleh perawat yang bertugas ataupun dokter terkait.
Kemudian ibu akan diberikan antibiotik melalui infus untuk membantu mencegah munculnya infeksi yang dapat terjadi pada masa operasi terjadi. Selanjutnya rambut kemaluan akan dirapikan dan dicukur untuk membantu mempermudah dilakukannya sayatan. Setelah itu selesailah sudah, operasi caesar yang dilakukan
4. Memulai Sayatan Pada Bagian Bawah Perut
Ketika obat bius sudah bekerja dengan sempurna, dokter akan mengoleskan antiseptik pada bagian perut dan memberikan beberapa obat penenang untuk membantu agar ibu menjadi lebih rileks. Kemudian dokter akan melanjutkan dengan membuat sayatan horizontal pada kulit diatas tulang kemaluan, pada tempat sayatan operasi caesar yang pertama. Setelah itu sayatan akan dilanjutkan pada jaringan kulit hingga menembus bagian rahim, sehingga rahim akan terbuka dan dokter dapat menarik bayi keluar dari rahim. Kemudian dokter akan memotong tali pusar dan mengeluarkan plasenta dari rahim ibu. Selanjutnya bayi akan segera dibersihkan.
5. Penutupan Sayatan Kembali
Setelah bayi keluar dari rahim ibu, proses selanjutnya adalah melakukan penutupan sayatan kembali di rahim ibu dengan menggunakan cara menjahit kembali. Proses penjahitan pada operasi caesar kedua ini membutuhkan waktu lebih dari 45 menit tergantung dari kondisi kondisi pasien dan dokter yang menangani. Ciri jahitan caesar yang bagus menggunakan benang yang dapat larut menjadi daging dan alam untuk dipergunakan.
6. Operasi Selesai dan Pasien Kembali ke Ruang Pemulihan
Setelah operasi terlaksana dengan baik, ibu akan dipindahkan ke dalam ruang pemulihan dan dilakukan pemantauan kondisi kesehatan secara teratur oleh dokter. Ibu akan tetap diberikan infus selama belum dapat makan dan minum dengan baik. Perlahan namun pasti, efek bius akan menghilang secara bertahap dan muncul rasa sensasi gatal pada tubuh bagian bagian tertentu untuk sementara waktu.
Apabila gatal tidak kunjung reda, sebaiknya informasikan ke dokter agar diberikan antihistamin atau obat pereda alergi. Untuk dapat kembali beraktivitas secara normal biasanya membutuhkan waktu sekitar 3 hari atau sampai kondisi ibu benar benar sehat.
Perawatan Operasi Caesar Kedua
Pasca operasi caesar kedua juga melewati proses perawatan setelah operasi caesar yang terhitung tidak lama. Diperlukan kesabaran dan perawatan ekstra untuk mengembalikan kondisi tubuh, seperti :
- Operasi caesar kedua memang lebih sakit daripada operasi caesar yang pertama, oleh karena itu biasanya dokter akan memberikan obat untuk menyembuhkan rasa sakit agar ibu lebih merasa nyaman. Kemungkinan ibu akan mengalami kesulitan dalam merawat bayi karena perlu untuk memulihkan kondisi pada tubuh sendiri.
- Ibu bisa mendapatkan bantuan dari keluarga atau menggunakan bantuan baby sister selama kondisi belum sehat sempurna. Dalam masa pemulihan sebaiknya lakukan pengelolaan gerakan agar mencegah terjadinya luka karena trauma sekaligus membantu agar cepat sembuh.
- Konsumsilah makanan yang mengandung nutrisi penuh agar pemulihan luka pasca operasi menjadi lebih cepat. Makanan dengan kandungan nutrisi penuh mempunyai tingkat protein tinggi, sedangkan makanan yang kaya akan magnesium dapat membantu memulihkan stamina ibu, seperti sayuran hijau.
- Perawatan bekas luka perlu dilakukan agar luka lebih cepat sembuh dan ibu bisa beraktivitas dengan normal. Perawatan ini dilakukan sampai luka benar benar kering.
- Setelah dokter mengijinkan ibu untuk bergerak lumayan bebas, baik ke kiri atau ke kanan. Kemudian dapat dilanjutkan dengan bangun dari tempat tidur untuk melatih berjalan. Cara pelatihan ini sangat baik untuk mempercepat pemulihan dan agar ibu bisa bergerak dengan baik.
- Setelah pergerakan itu terjadi dengan baik, ibu baru bisa mengangkat bayi, menyusui bayi dan bergerak lebih bebas, lebih aktif dari biasanya. Setelah ibu siap untuk merawat bayi dengan baik dan sudah tidak ada rasa sakit lagi, biasanya ibu akan direkomendasikan untuk pulang.