Otak merupakan salah satu bagian tubuh manusia yang bisa dikatakan memiliki fungsi yang sangat khusus. Organ yang satu ini mampu menjaga dan mengontrol kinerja organ dan jaringan lain yang ada di dalam tubuh manusia. sebagaimana yang kita ketahui, bahwa otak merupakan salah satu pusat saraf yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Saraf yang ada pada otak kebanyakan merupakan saraf yang bekerja dalam memberikan respon baik secara motorik sadar dan tidak sadar. Dengan fungsinya yang sangat penting, maka tak mengherankan jika kondisi kesehatan dari otak sangat diperhatikan dengan baik. posisinya yang terlindung tulang tengkorak, membuatnya cukup aman dari berbagai gangguan yang dapat menimbulkan kerusakan.
Namun, meskipun terlihat amat, pada dasarnya kondisi otak tidak selamanya aman dari segala gangguan. Pada kondisi tertentu otak dapat menerika gangguan yang menyebabkan kerusakan. Salah satu kerusakan yang bisa muncul adalah berlebihnya jumlah cairan yang ada di dalam otak. Cairan yang berlebih ini sendiri dapat diobati dengan tindakan operasi cairan otak. Salah satu operasi pada bagian kepala yang bertujuan untuk mengurangi jumlah tekenan pada otak. Ada beberapa hal yang bisa kita ketahui seperti
Prosedur Operasi Cairan Otak
Pada dasarnya setiap otak manusia secara normal akan mengeluarkan cairan yang disebut Cairan serebrospinal. Cairan ini sendiri dimaksudkan untuk mengurangi atau meredam benturan yang mungkin dapat merusak otak manusia. Namun, dalam kondisi khusus biasanya otak akan secara berlebih menghasilkan cairan ini. ketika hal itu terjadi maka kepala akan membesar di luar ukuran normal.
Kondisi ini sendiri banyak disebut sebagai kondisi hidrosefalus. Mungkin, di antara kita banyak yang lebih mengenal penyakit ini karena muncul pada anak-anak. Namun, pada dasarnya penyakit yang satu ini juga dapat muncul pada orang dewasa. Meskipun penyebab dan gejalanya sangat berbeda jauh. Namun secara umum, biasanya kondisi tersebut dapat dimulai dengan gejala seperti :
- Sakit kepala
- Penurunan daya ingat dan konsentrasi
- Mual dan muntah
- Gangguan penglihatan
- Gangguan koordinasi tubuh
- Gangguan keseimbangan
- Kesulitan menahan buang air kecil
- Pembesaran kepala
Sedangkan pada bayi secara khusus memiliki gejala berupa :
- Kesulitan saat menyusu atau makan
- Sering muntah tanpa diketahui sebabnya
- Menangis dengan suara melengking
- Berbaring terus dan enggan menggerakkan kepala
- Sesak napas
- Kejang
Tindakan operasi yang akan di ambil untuk mengatasi kondisi ini adalah operasi cairan otak yaitu dengan pengurangan cairan pada otak. Pengurangan ini sedikit banyak akan dapat mengurangi tekanan bagian otak, serta mengembalikan kondisi otak menjadi normal. Operasi ini sendiri memiliki perbedaan yang cukup jauh daripada operasi kanker otak dan juga operasi tumor otak. Karena operasi ini biasanya dilakukan dengan pemasangan Ventriculoperitoneal shunt. Ada beberapa prosedur yang harus dilewati seperti :
- Pasien akan dibius secara total oleh dokter sebelum operasi berjalan. Pastikan kalian tidak memiliki alergi pada anastesi, karena efek anastesi yg menimbulkan alergi cukup berbahaya.
- Bagian kepala yang akan di buka akan dibersihkan dari rambut secara total. Dalam beberapa kasus terkadang seluruh rambut pasien akan dipotong semua.
- Setelah kulit diangkat, maka dokter akan melubangi otak yang berguna untuk memasukkan kateter pada ventrikel otak.
- Kemudian dokter akan membuat kateter lain pada bagian belakang telinga yang langsung terhubung ke rongga perut.
- Kedua kateter akan dihubungkan oleh sebuah katub yang dapat berfungsi secara otomatis. Katub ini akan secara langsung terbuka ketika tekanan di otak meningkat akibat kelebihan cairan otak.
- Ventriculoperitoneal shunt sendiri di pasang secara permanen dan harus selalu mendapatkan perhatian khusus oleh dokter.
Secara garis besar tindakan operasi hidrosefalus baik pada bayi maupun pada orang dewasa kurang lebih memiliki metode yang hampir sama. Untuk tingkat kesulitan sendiri mungkin lebih rumit pada tingkat bayi. Hal tersebut karena kondisi organ yang belum-belum benar-benar berfungsi secara penuh. Pada beberapa kondisi terkadang kelebihan cairan otak tersebut dapat mempengaruhi perkembangan dari bayi itu sendiri.
Resiko Operasi Cairan pada Otak
Tindakan operasi merupakan salah satu tindakan medis yang bertujuan untuk menyembuhkan kondisi pasien. Namun, bukan berarti tindakan tersebut tidak lepas dari kemungkinan resiko yang bisa muncul. Tentu saja efek samping operasi cairan otak ini kurang lebih memiliki kesamaan dengan dengan efek samping operasi kepala dan juga efek samping operasi tumor otak. Ada beberapa efek samping yang bisa kita temukan seperti :
- Infeksi implan shunt yang berujung pada infeksi otak
- Penggumpalan darah
- Pendarahan di dalam otak
- Pembengkakan otak
- Kerusakan jaringan otak karena VP shunt
Selain beberapa gejala yang disebutkan di atas, sebaiknya kita juga mewaspadai beberapa kondisi lain. Beberapa kondisi yang dapat muncul adalah demam, nyeri perut, sakit kepala, serta kenaikan denyut jantung dan tekanan darah abnormal. Dalam beberapa kasus terkadang setelah pemasangan VP shunt pasien akan menunjukan gejala penyakit lain. kondisi tersebut kadang memaksa pasien untuk menjalani tindakan operasi lanjutan.
Perawatan Pasca Operasi Cairan Otak
Untuk melakukan perawatan pada mereka yang telah menjalani tindakan operasi cairan pada otak biasanya tidak terlalu rumit. Pada beberapa kasus terkadang pasien akan dapat pulih kembali dalam jangka waktu 2-3 hari. Tentu saja hal tersebut masih harus selalu diperhatikan oleh dokter. Selama menjalani perawatan di rumah sakit dokter akan terus memantau beberapa kondisi pasien, seperti :
- Tekanan darah.
- Kadar oksigen dalam darah.
- Denyut jantung.
- Laju pernapasan.
- Gerakan mata dan pupil melalui penyinaran senter ke mata.
- Gerakan tangan dan kaki.
- Kekuatan tangan dan kaki.
- Orientasi pasien, dengan menanyakan beberapa pertanyaan sederhana, seperti nama, tanggal, dan tempat pasien berada.
Hal tersebut dilakukan untuk menemukan apakah ada kemungkinan munculnya operasi otak gagal. Jika kemungkinan itu muncul maka pasien akan mendapatkan perhatian lebih dari dokter.
Itulah tadi beberapa informasi mengenai tindakan operasi cairan otak. Kondisi kelebihan cairan pada otak pada dasarnya tidak hanya muncul pada bayi saja. Namun, bagi orang dewasa dengan kondisi khusus juga dapat mengalami kondisi seperti itu. Semoga informasi tadi bermanfaat.