Donor jantung untuk transplantasi sendiri, didapatkan dari dari orang yang baru saja meninggal atau mengalami kematian otak, yaitu dimana kondisi tubuhnya tetap hidup karena dibantu mesin namun otaknya tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Seringkali donor didapatkan dari orang yang meninggal akibat kecelakaan, cedera kepala berat atau karena tertembak.
Ketika donor jantung sudah tersedia maka akan ditentukan pasien mana yang cocok dengan jantung dari donor tersebut, dengan memperhatikan sistem golongan darah, kesesuaian ukuran jantung, dan lokasi pasien dari rumah sakit dan pendonor. Lokasi menjadi salah satu faktor yang berperan karena jantung hanya dapat ditransplantasi dalam waktu 6 jam setelah diangkat dari tubuh donor.
Ketika donor jantung sudah tersedia, pihak rumah sakit akan menghubungi pasien dan pasien harus datang sesegera mungkin. Pasien dilarang makan atau minum apapun sebelumnya, membawa obat-obatan, dan jika memiliki VAD harus dibawa juga.
Persiapan Operasi Jantung Lemah
Ketika tiba di rumah sakit, tim tenaga kesehatan akan mempersiapkan pasien untuk menjalani operasi cangkok jantung atau transplantasi jantung. Untuk memastikan bahwa pasien sedang dalam kondisi yang baik akan dilakukan beberapa pemeriksaan, seperti riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah, dan tes X-ray. Kemudian pasien akan bertemu dengan ahli anestesi untuk diberi penjelasan terkait anestesi yang akan dilakukan. Anestesi yang digunakan yaitu anestesi umum sehingga pasien akan dibuat tidak sadar sepanjang operasi dilakukan untuk menghindari operasi gagal jantung.
Prosedur Operasi Jantung Lemah
Waktu yang diperlukan untuk jenis operasi jantung lemah atau operasi transplantasi jantung sangat tergantung pada tingkat kerumitan kasus hampir sama seperti operasi jantung bengkak, Operasi Jantung Bocor pada Anak dan Operasi Jantung Dengan Ring. Jika pasien tidak memiliki VAD, biasanya operasi memakan waktu 3 – 4 jam, sedangkan jika memiliki VAD maka dokter perlu melepas VAD sebelum melakukan operasi cangkok jantung, sehingga memakan waktu sekitar 6 – 8 jam. Selama operasi cangkok jantung, dokter bedah dan tim akan:
- Memberikan anestesi umum sehingga pasien tidak sadar dan tidak merasakan nyeri selama operasi
- Melakukan insisi pada dada untuk dapat mengakses jantung
- Menghubungkan tubuh pasien ke mesin cardiopulmonary bypass, yang berfungsi untuk menggantikan kerja jantung dan paru selama operasi
- Mengangkat jantung yang sakit
- Mengganti jantung yang sakit dengan jantung sehat dari donor
Resiko Operasi Jantung Lemah
Beberapa komplikasi atau efek samping operasi jantung yang dapat terjadi dari jenis operasi jantung lemah dengan transplantasi jantung ini, di antaranya yaitu sebagai berikut.
- Penolakan
Ketika mendapatkan jantung baru, tubuh akan mengenali organ tersebut sebagai benda asing dan mempersepsikan organ tersebut sebagai ancaman, sehingga tubuh akan menolak dan melawan jantung baru dengan sistem imun.
- Atherosclerosis
Atherosclerosis atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner juga dapat terjadi sebagai komplikasi transplantasi jantung. Meskipun mekanisme munculnya sumbatan ini belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan disebabkan oleh respon imun terhadap jantung baru.
- Hipertensi
Hipertensi dapat terjadi akibat konsumsi obat cycloposporine yaitu obat yang digunakan untuk menekan sistem imun.
- Osteoporosis
Osteoporosis merupakan komplikasi yang sering terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh efek samping dari obat-obatan yang berfungsi mencegah penolakan terhadap jantung baru.
- Penyakit Lain yang Disebabkan oleh Obat Immunosuppressant
Penyakit atau kondisi lain yang mungkin terjadi akibat konsumsi obat immunosuppressant yaitu peningkatan berat badan, obesitas, diabetes, kolesterol tinggi, hipotensi, gagal ginjal, gangguan pada saraf, pernapasan dan pencernaan.
Perawatan Pasca Operasi Jantung Lemah
Setelah operasi cangkok jantung, pasien akan dirawat di ruang intensif selama 2 – 3 hari, baru kemudian dipindahkan ke ruangan biasa dan dirawat selama 7 – 10 hari. Selama di rumah sakit, pasien akan mendapatkan beberapa perawatan, di antaranya yaitu.
1. Terapi Obat Immunosuppressant
Setelah operasi cangkok jantung, pasien akan mendapatkan terapi immunosuppressant, yang berfungsi untuk menekan respon imun yang berperan dalam proses penolakan tubuh. Obat immunosuppresant berfungsi menekan sistem imun tersebut, sehingga tubuh akan menerima organ baru.
2. Latihan Batuk Efektif dan Napas Dalam
Dokter atau perawat akan mengajarkan bagaimana cara batuk efektif dan latihan napas dalam. Batuk efektif ini perlu dilakukan beberapa kali dalam sehari untuk membantu mengeluarkan lendir atau sekret yang tertumpuk di paru dan untuk mencegah terjadinya pneumonia.
3. Observasi Penolakan, Infeksi, dan Masalah lain
Tim dokter akan mengobservasi kemajuan kondisi pasien dan melihat apakah ada penolakan tubuh terhadap jantung baru atau tidak, adakah infeksi atau masalah lainnya setelah operasi transplantasi. Selain itu dokter juga akan menyesuaikan kombinasi terapi obat-obatan yang tepat untuk kondisi pasien.
Sebelum pasien pulang, diharapkan keluarga benar-benar sudah mengerti mengenai jadwal pemberian obat, panduan diet, dan kapan jadwal kontrol atau pemeriksaan selanjutnya. Selain itu pastikan juga pasien untuk menghindari pantangan setelah operasi jantung sesuai instruksi dari dokter.