Operasi otak kecil melalui open craniotomy merupakan salah satu jenis operasi besar. Sama seperti Operasi Otak Karena Stroke, tentu ada kemungkinan dimana operasi otak gagal. Kegagalan tersebut umumnya merupakan kejadian komplikasi dari operasi otak itu sendiri. Karena otak merupakan organ vital yang memiliki fungsi utama dalam mengatur tubuh, maka kegagalan atau komplikasi dari operasi otak tentunya akan sangat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, bahkan pada kasus yang berat juga dapat menyebabkan kematian pasca operasi.
Faktor Penyebab Operasi Otak yang Gagal
Operasi otak gagal sangat merugikan pasien dan dapat mengancam nyawa karena tidak jarang menimbulkan kematian. Sejatinya kegagalan operasi otak sangat jarang terjadi. Namun ada beberapa faktor yang meningkatkan resiko operasi otak gagal. Beberapa faktor tersebut di antaranya yaitu:
- Usia. Pasien lanjut usia lebih beresiko mengalami komplikasi pasca operasi otak.
- Durasi operasi. Durasi operasi memiliki pengaruh terhadap kerentanan mengalami komplikasi. Semakin lama durasi operasi, semakin beresiko terhadap terjadinya komplikasi pasca operasi otak.
- Masalah pembekuan darah. Penyakit atau kelainan pada proses pembekuan darah dapat meningkatkan resiko perdarahan selama operasi dan munculnya hematoma pasca operasi otak.
- Adanya tumor lain. Adanya tumor lain di luar kepala juga meningkatkan resiko terjadi infeksi pada area yang dioperasi.
- Adanya kebocoran cairan otak. Kebocoran cairan otak merupakan salah satu kegagalan operasi otak yang dapat meningkatkan resiko komplikasi lainnya yaitu infeksi.
- Sterilitas peralatan. Peralatan yang digunakan untuk operasi harus steril. Ketika alat yang digunakan tidak steril dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi pasca operasi.
Efek Samping Operasi Otak yang Gagal
Beberapa kondisi dimana operasi otak gagal atau mengalami komplikasi di antaranya sebagai berikut yang disayangkan, mengingat Biaya Operasi Batang Otak yang cukup besar.
- Infeksi
Angka kejadian infeksi setelah operasi otak craniotomy mencapai 0,6 – 6,6%. Infeksi pasca operasi lebih banyak terjadi pada operasi otak untuk mengatasi meningioma, yaitu tumor yang terbentuk di selaput pelindung otak dan tulang belakang. Operasi tumor otak atau operasi kanker otak mengioma dengan durasi lebih dari 4 jam lebih beresiko untuk terjadi infeksi.
Untuk mengatasi infeksi setelah operasi otak dapat diberikan antibiotik profilaksis yang terbukti dapat mengurangi kejadian infeksi tulang tengkorak, dan abses atau empyema. Antibiotik yang diberikan dapat berupa cephalosporin melalui infus pada permulaan operasi dan dilanjutkan setiap 90 menit sampai operasi selesai atau sampai maksimum dosis 8 gram tercapai, selanjutnya diberikan erythtomycin hingga operasi selesai.
Infeksi pasca operasi otak dapat menyebabkan kematian. Namun kematian sangat jarang terjadi dan hanya mencapai 5% dari kasus infeksi pasca operasi. Umumnya pasien dapat membaik dan dapat sembuh dari infeksi tanpa kecacatan atau dengan kecacatan yang ringan.
- Hematoma
Hematoma adalah kumpulan darah abnormal yang terjadi di luar pembuluh darah. Hematoma dapat terjadi pasca operasi otak, dengan tingkat kejadian sebesar 0,6% – 4.0%. Umumnya terjadi dalam 6 jam setelah operasi. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya hematoma pasca operasi otak adalah usia lanjut. Selain itu kondisi lain yang dapat meningkatkan resiko terjadinya hematoma yaitu trombositopenia (kondisi trombosit rendah di bawah normal), penggunaan obat anti coagulant (obat anti pembekuan darah), riwayat konsumsi alkohol berat, penyakit kelainan pembekuan darah, kanker di organ lain selain otak, dan konsumsi pengencer darah dalan 2 minggu sebelum operasi.
Komplikasi hematoma seringkali membutuhkan operasi perdarahan otak atau craniotomy ulang untuk mengeluarkan kumpulan darah tersebut. Angka kematian akibat hematoma pasca operasi otak mencapai 18 – 32%.
- Stroke
Stroke merupakan kondisi kematian jaringan otak yang disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah otak atau perdarahan di dalam otak. Stroke dapat terjadi akibat kesalahan selama proses operasi otak. Diperkirakan kejadian komplikasi stroke akibat operasi otak mencapai 16,3 per 1.000 kasus. Selanjutnya kondisi stroke ini dapat menyebabkan masalah neurologis, seperti gangguan berbicara, kelemahan anggota gerak, dan kelumpuhan. Selain itu komplikasi stroke pasca operasi otak juga meningkatkan resiko kematian selama perawatan di rumah sakit hingga 9 kali.
- Kelemahan Anggota Gerak
Beberapa pasien yang menjalani operasi cuci otak dapat mengalami kegagalan berupa kelemahan kaki atau tangan pasca operasi. Operasi tumor otak sendiri dapat menstimulasi terjadinya kelemahan anggota gerak pada bagian otak yang lain.
- Kebocoran Cairan Otak
Kebocoran cairan otak dapat terjadi sebagai kegagalan dalam proses operasi otak. Baik disebabkan oleh penutupan lapisan otak yang tidak sempurna ataupun karena faktor lain dari kondisi pasien sendiri. Salah satu faktor resiko terjadinya kebocoran cairan otak pasca operasi otak adalah adanya penyakit penyerta yaitu diabetes mellitus. Ketika mengalami diabetes mellitus maka pasien akan mengalami hambatan dalam penyembuhan luka termasuk penutupan lapisan otak, sehingga menyebabkan terjadinya kebocoran cairan otak.
Gejala yang muncul ketika terjadi kebocoran cairan otak yaitu sakit kepala yang semakin parah ketika duduk dan berkurang dengan berbaring, serta adanya keluaran cairan bening dari telinga atau hidung. Ketika mengalami kondisi kebocoran cairan otak hindari meniupkan udara melalui hidung atau batuk. Tinggikan kepala dan segera laporkan kepada tenaga kesehatan. Beberapa kasus kebocoran cairan otak membutuhkan tindakan operasi kembali.
Pencegahan Pasca Operasi Otak yang Gagal
Upaya pencegahan operasi otak gagal dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa hal berikut.
- Memaksimalkan prosedur operasi yang steril melalui penggunaan alat yang steril, pengaturan suhu ruang operasi yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan bakteri, minimalisir personel ruang operasi, dan mengefektifkan waktu operasi.
- Pemberian antibiotik profilaksis sebelum dilakukan operasi untuk menurunkan resiko terjadinya infeksi pasca operasi otak.
- Pemberhentian obat-obatan pengencer darah sebelum operasi sesuai dengan instruksi dokter.
- Penggantian balutan luka dengan teknik dan balutan steril ketika balutan sudah tampak kotor dan basah.
- Memberitahukan seluruh informasi riwayat kesehatan dengan jujur kepada tenaga kesehatan sebelum tindakan operasi. Konsultasikan hal-hal yang belum dipahami dan ikuti instruksi tenaga kesehatan dengan benar.
Berbagai faktor resiko operasi otak yang gagal lain seperti usia, penyakit penyerta, dan tingkat keparahan penyakit merupakan hal yang tidak dapat dikontrol. Komplikasi efek samping operasi kepala atau kegagalan operasi merupakan hal yang sangat jarang terjadi. Sebelum melakukan prosedur operasi, dokter akan memberitahukan resiko dan segala kemungkinan yang dapat terjadi termasuk operasi otak gagal. Tanyakan hal-hal yang Anda khawatirkan kepada tenaga kesehatan. Pastikan Anda mendapat semua informasi yang Anda butuhkan untuk memutuskan untuk melakukan operasi atau menolak operasi.