Operasi Caesar merupakan salah satu alternative cara yang dapat dilakukan untuk menolong proses melahirkan ibu hamil, jika tidak bisa melahirkan secara normal. Proses Caesar terbilang cepat serta tidak begitu menimbulkan rasa sakit ketika persalinan. Hal tersebut menjadi alasan utama mereka memilih melahirkan dengan cara ini.
Apa itu Operasi Caesar?
Operasi Caesar pada proses melahirkan adalah cara yang direkomendasikan sebagai prosedur yang terencana dan hanya dilakukan pada keadaan yang darurat. Biasanya, operasi ini dilakukan ketikan ibu hamil tidak mampu melahirkan secara normal karena terlalu berisiko. Operasi Caesar biasanya dilakukan pada minggu ke -38 di masa kehamilan.
Alasan lain para wanita hamil ingin melahirkan secara Caesar adalah karena ingin anaknya lahir di tanggal tertentu. Selain itu, mereka juga tidak ingin menunggu proses kehamilan yang terlalu lama jika dilakukan secara normal. Wanita yang melahirkan secara Caesar, berarti mengeluarkan sang bayi dari bagian perut bukan dari vagina seperti ketika melahirkan normal. Walau terlihat mudah, operasi Caesar termasuk operasi besar yang memiliki resiko, sehingga tidak direkomendasikan dokter, terkecuali jika keadaan sangat darurat.
Persiapan Operasi Caesar
Supaya operasi Caesar dapat berjalan dengan lancar, tentunya ibu hamil beserta keluarganya harus melakukan tahap persiapan terlebih dulu. Terlebih jika ini merupakan operasi Caesar yang pertama kali, maka persiapan akan sedikit berlebihan daripada proses kelahiran secara normal. Berikut beberapa operasi plastik bibir persiapan sebelum operasi Caesar dilakukan:
1. Memahami Prosedur Operasi Caesar
Penting bagi pasien ibu hamil beserta keluarganya, untuk memahami tentang prosedur operasi Caesar ini. Dengan memahaminya, maka ibu hamil akan merasa lebih rileks dan ringan, tanpa rasa stress yang berlebihan ketika hendak melakukan persalinan di rumah sakit.
2. Memilih Rumah Sakit Serta Dokter Bedah yang Kompeten
Prosedur operasi bukan hal yang bisa ditentukan secara terburu-buru, namun harus berdasarkan pertimbangan yang matang. Operasi Caesar juga merupakan jenis operasi yang berisiko cukup tinggi, sehingga penanganya harus dilakukan orang-orang yang memiliki ahli di bidangnya. Memilih rumah sakit dan dokter bedah terbaik, harus dilakukan secara maksimal.
3. Menyiapkan Keuangan
Persiapan Operasi Caesar selanjutnya adalah mempersiapkan keuangan untuk biaya melakukan operasi caesar. Melahirkan melalui operasi caesar tentunya akan lebih mahal dibandingkan operasi caesar bayi kembar dengan persalinan secara normal. Oleh sebab itu, sebaiknya persiapkan keuangan untuk membiayai operasi caesar atau berkonsultasi dengan pihak administarasi rumah sakit mengenai asuransi kesehatan khusus, jika ingin menggunakan asuransi.
4. Persiapan Mental Ibu Hamil
Ibu hamil yang akan menuju masa persalinan tentunya memiliki perasaan yang campur aduk, terlebih saat memilih untuk operasi Caesar. Ibu hamil terkadang akan merasa takut akan bahaya operasi Caesar yang bisa saja dialaminya pasca operasi. Oleh sebab itu, persiapan mental juga hal yang penting untuk menghindari perasaan takut dan mengurangi resiko dari bahaya operasi tersebut.
5. Mengkonsumsi Makanan Sehat
jauh hari sebelum operasi, sebaiknya ibu hamil lebih teratur dalam mengatur menu makananya menjadi makanan sehat. Hal tersebut untuk membuat keadaan badan lebih sehat dan lebih siap untuk menjalani operasi.
6. Konsultasi dengan Dokter Lebih Sering
Setelah keadaan mental ibu hamil cukup siap dan sudah memilih dokter bedah yang dipercaya, sebaiknya ibu hamil ini banyak berkonsultasi kepada dokter terkait selama masa persiapan sebelum operasi dan Tahapan Operasi Caesar. Umumnya, para ibu hamil berkonsultasi masalah ketakutan mereka akan sakitnya operasi Caesar. Konsultasi dengan dokter dapat memberikan jawaban yang lengkap dan logic untuk hal-hal seperti itu.
7. Melakukan Packing
Persiapan Operasi Caesar selanjutnya adalah dengan melakukan packing barang barang yang akan dibawa ke rumah sakit. Pasien yang akan menjalani operasi saat melahirkan, biasanya akan tinggal lebih lama di rumah sakit bersalin, dibandingkan dengan yang melahirkan secara normal. Pasien bisa tinggal hingga satu minggu lebih, tergantung kondisi yang bersangkutan.
Packing yang dilakukan adalah dengan membawa keperluan untuk di rumah sakit, seperti baju yang nyaman, pakaian dengan kancing dada , pakaian lainya yang berukuran longgar serta cukup elastic dipakai, beberapa kaos kaki dan lain sebagainya. Siapkan juga peralatan mandi, kosmetik seperlunya hingga sabun dan juga lotion.
8. Memakai Pakaian yang Nyaman
Ibu hamil yang akan melahirkan secara Caesar, disarankan memakai pakaian yang senyaman mungkin, dan terbuat dari bahan yang tidak panas serta lembut Setelah Operasi Caesar. Pakaian tersebut juga harus memiliki kancing di bagian tengahnya hingga ke bawah, agar mempermudah ibu saat akan menyusui bayi nanti. Usahakan pakaianya longgar agar tidak mengenai luka bekas operasi Caesar nantinya.
9. Menyiapkan Beberapa Pakaian Bayi
Jangan lupa untuk menyiapkan beberapa pakaian bayi yang diperlukan, agar bayi Anda nanti lebih nyaman. Biasanya pihak rumah sakit ada yang menyediakan pakaian bayi khusus, namun sebaiknya ibu membawanya sendiri dari rumah, dengan pakaian bayi yang sesuai keinginan.
10. Sahur Sebelum Berpuasa
Setiap hendak melakukan operasi, biasanya pasien akan disuruh untuk berpuasa, sekitar 12 jam sebelum operasi dilakukan. Sebaiknya, pasien (ibu hamil) ini melakukan makan sahur terlebih dulu, kemudian berpuasa, agar ketika pemeriksaan sebelum operasi keadaan tubuh sudah cukup baik untuk dilakukan bedah (Caesar).
11. Menyiapkan Obat-Obatan yang diperlukan
Persiapan Operasi Caesar selanjutnya adalah dengan menyiapkan bergabagi jenis obat-obatan yang biasa digunakan. Sebagian pasien ibu hamil biasanya ada yang menderita gangguan kehamilan, seperti gangguan preeclampsia (sindrom pada ibu hamil berupa tekanan darah tinggi, naiknya kadar protein, edema membengkak yang biasanya dialami ibu yang baru hamil pertama kali). Pihak dokter biasanya akan memberikan obat-obatan yang tepat dan aman untuk gangguan tersebut.
12. Datang Lebih Awal ke Rumah Sakit
Pasien atau ibu hamil yang hendak melakukan operasi Caesar, tentunya harus lebih awal datang ke rumah sakit terkait. Jika pasien sudah mengetahui jadwal mulai operasi, maka setidaknya datang 3 jam lebih awal. 3 jam ini biasanya dibutuhkan untuk melakukan persiapan seperti berganti pakaian, memasang infuse, memeriksa janin ibu dan lain sebagainya.
13. Memilih Jenis Anastesi
Anastesi adalah prosedur pembiusan sementara yang perlu dilakukan pada pasien yang akan dioperasi. Khusus untuk operasi Caesar, biasanya biusan ini akan diberikan pada area yang akan dioperasi saja, yaitu area bagian perut hingga ke bawah (kaki). Jika memilih bius regional, maka ibu akan tetap sadar selama operasi dilakukan, tanpa merasa sakit. Namun, jika memailih bius epidural, biasanya rasa tekanan dan tarikan saat operasi akan terasa.
14. Menyiapkan Pembalut
Pembalut mungkin ada yang disediakan pihak rumah sakit, namun sebaiknya ibu juga membawa pembalut yang jelas lebih nyaman untuk digunakan. Terkadang, pembalut yang disediakan rumah sakit kurang nyaman dan jumlahnya mungkin hanya tersedia sedikit saja. Pembalut ini untuk menampung darah nifas Anda pasca melahirkan nanti.
15. Mengetahui Perawatan Luka Caesar yang Tepat
pasien ibu hamil juga harus memahami bagaimana perawatan pasca operasi caesar nanti. Dengan begitu, masa pemulihan akan lebih cepat. Agar Ciri Jahitan Caesar yang Bagus dan tidak terinfeksi bisa ibu dapatkan.
Waktu yang Tepat Untuk Operasi Caesar
Seperti telah diulas mengenai Persiapan Operasi Caesar di atas, bahwa prosedur operasi Caesar hanya dilakukan ketika keadaan darurat atau karena kondisi medis tertentu dari ibu hamil bersangkutan. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan sang bayi harus dilahirkan melalui Caesar, berikut waktu yang tepat untuk melakukan bedah Caesar agar tidak terjadi Operasi Caesar Gagal :
- Ukuran bayi yang terlalu besar, sementara ukuran panggul dari sang ibu berukuran kecil
- Posisi kepala janin bayi yang sungsang (tidak berada di bawah)
- Bayi didapati menderita kelainan seperti Spina bifida
- Terjadi penurunan suplai darah ke bagian plasenta sebelum proses lahiran dimulai, yang menyebabkan bayi dapat terlahir dengan tubuh kecil
- Ibu yang melahirkan memiliki riwayat penyakit jantung atau kondisi lainya seperti preeclampsia berat dan cukup berisiko bagi keselamatanya saat melahirkan
- Plasenta previa
- Ibu melahirkan terserang virus HIV
- Ada luka yang terbuka karena adanya infeksi herpes genital yang sedang aktif
- Sang ibu memiliki kondisi janin yang kembar siam atau posisi janinya kurang ideal
Resiko Operasi Caesar
Operasi Caesar yang telah dilakukan selama ini, umumnya relatif aman dan tidak menimbulkan masalah kesehatan. Namun, karena Caesar termasuk dalam operasi pembedahan yang besar, maka akan menimbulkan resiko yang dapat menyebabkan gangguan lainya (komplikasi), jika dibandingkan dengan melahirkan secara normal. Resiko ini dapat terjadi baik pada ibu maupun pada bayi yang dilahirkan. Beberapa Efek Operasi Caesar Pada Bayi yang muncul seperti :
- Infeksi, terjadi pada luka bekas operasi, atau pada saluran kemih hingga infeksi dinding rahim
- Muncul rasa sakit pasca operasi selama beberapa minggu sehingga membuat keadaan kurang nyaman, khususnya area sekitar perut
- Berisiko kehilangan banyak darah
- Berisiko mengalami pembekuan darah dari paru-paru atau bagian kaki
- Mengalami mual, muntah dan sakit kepala karena efek penggunaan anestesi
- Timbul luka sayatan di daerah perut yang akan berbekas. Setelah beberapa tahun, bekas luka ini akan tersamarkan, namun jika dilihat lebih detail masih jelas merupakan luka bekas Caesar
- Menimbulkan cedera pada organ lainya selama proses operasi
- Bisa mengalami resiko jangka panjang, berupa bagian leher rahim yang terhalang oleh plasenta yang tumbuh dalam rahim (plasenta previa) atau plasenta akreta yang dapat menimbulkan pendarahan
- Pada bayi, bisa mengalami kondisi seperti gangguan pernapasan juga cedera ketika persalinan, jika dilahirkan sebelum mencapai usia 39 minggu
Hal-hal yang Harus Dilakukan Pasca Operasi Caesar
Wanita yang melahirkan secara normal merasakan sakit saat persalinan, namun setelah itu dalam waktu beberapa jam, pasien sudah kembali normal dan mampu berinteraksi kembali, serta bisa beraktifitas yang ringan seperti biasanya. Hal tersebut, tidak bisa dialami oleh wanita yang melahirkan secara Caesar. Setelah operasi caesar, rasa sakit bekas sayatan di bagian perut akan sangat terasa. Pasien harus lebih banyak beristirahat setidaknya hingga enam minggu agar sembuh total.
Bagi yang sudah menjalani operasi Caesar, berikut ini beberapa tips pasca operasi Caesar:
- Menghindari aktifitas yang terlalu berat seperti berlari, mengangkat beban, aerobic, bersepeda dan lainya , setidaknya hingga dokter memberikan izin
- Berjalan secara perlahan, agar dapat melancarkan aliran darah serta membantu mengatasi masalah pembekuan darah dan sembelit
- Beristirahat dengan tidur cukup
- Gunakan pembalut jika ada pendarahan di sekitar vagina
- Hindari untuk tidak mengejan saat sembelit atau susah BAB
- Jika ingin batuk, sebaiknya tahan bekas luka sayatan dengan bantal, agar rasa nyerinya bisa berkurang
- Rajin membersihkan luka bekas operasi dengan menggunakan air hangat dan sabun agar tidak muncul Ciri Luka Caesar Infeksi
Melahirkan melalui operasi Caesar sebaiknya hanya dilakukan ketika dalam keadaan darurat atau keadaan bayi yang tidak memungkinkan untuk dilahirkan secara normal. Lakukan persiapan operasi Caesar dengan maksimal agar proses operasi berjalan lancar.