Sejak awal tahun 2000-an jumlah wanita yang memilih melahirkan dengan cara operasi caesar mengalami peningkatan yang besar, sehingga menjadi tren di seluruh belahan dunia. Banyak wanita yang memiliki anggapan bahwa proses melahirkan dengan cara operasi caesar lebih mudah, minim resiko dan bebas dari rasa sakit. Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 15,3% perempuan yang melakukan operasi caesar dalam melahirkan si kecil.
Prosedur Operasi Caesar
Operasi caesar sendiri sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan. Sang ibu harus benar benar siap menghadapi berbagai tahapan dan rasa sakit pasca operasi yang akan didapatkan. Resiko melakukan operasi caesar ini sebenarnya 4 kali lipat lebih besar dari pada melahirkan dengan cara alami. Melahirkan dengan cara operasi caesar sangat berbeda dari persalinan normal (vaginal birth). Operasi caesar biasanya direkomendasikan oleh dokter, apabila terjadi suatu keadaan tertentu yang mendesak dan dianggap terlalu beresiko bila melahirkan secar normal. Namun tidak menutup kemungkinan juga apabila terdapat ibu yang menghendaki untuk melahirkan dengan cara caesar, sesuai dengan rencananya.
Umumnya proses operasi caesar tidak banyak diketahui oleh orang karena biasanya dokter melarang orang lain untuk masuk ke dalam ruang operasi, selain ibu hamil itu sendiri. Biasanya operasi caesar dilakukan pada saat usia kehamilan telah mencapai 38 minggu dan proses mengeluarkan bayi tidak melalui vagina namun membuat sayatan di perut Bunda.
Tindakan operasi caesar sendiri merupakan operasi besar dan memiliki banyak resiko serta melibatkan banyak tenaga medis bukan hanya dokter saja, sehingga benar benar harus difikirkan matang matang keputusan melahirkan dengan cara ini. Ibu hamil yang merencanakan persalinan normal juga harus mempersiapkan diri, apabila harus melahirkan dengan cara caesar karena kondisi tertentu atapun komplikasi untuk menyelamatkan bayi dan juga dalam Perawatan Luka Caesar harus tepat agar tidak terjadi infeksi. Berikut adalah prosedur operasi caesar adalah :
1. Konsultasi dan persetujuan Bunda beserta pihak keluarga
Sebelum operasi caesar terjadi baik dalam kondisi terencana ataupun keadaan darurat, dokter akan terlebih dahulu memberikan informasi terkait tindakan operasi caesar yang akan dilakukan dan juga alasan pengambilan tindakan tersebut. Konsultasikan juga kepada dokter terkait persiapan apa saja yang diperlukan sebelum melakukan tindakan operasidan juga perawatan pasca operasi selesai. Usahakan untuk tidak mengambil keputusan sendiri tanpa ada persetujuan dari pihak keluarga terutama suami.
2. Menandatangani dokumen persetujuan operasi caesar
Setelah Bunda dan pihak keluarga mencapai kesepakatan bersedia dan menyetujui tindakan operasi caesar biasanya akan menandatangani sejumlah berkas dokumen persetujuan prosedur dari tindakan operasi caesar. Adanya dokumen ini adalah sebagai rekam jejak atas tindakan medis yang dilakukan sekaligus sebagai laporan pertanggung jawaban antara pasien, dokter dan ke rumah sakit apabila terjadi Operasi Caesar Gagal .
3. Pembiusan oleh dokter ahli anestesi
Setelah prosedur persetujuan operasi caesar terlengkapi sempurna dan beres, barulah Prosedur Operasi Caesar tersebut dilakukan. Untuk pendampingan Bunda selama proses operasi caesar tergantung dari kebijakan masing masing rumah sakit. Ada rumah sakit yang mengijinkan suami atau pihak keluarga mendampingi didalam ruang operasi, ada juga rumah sakit yang tidak mengijinkannya.
Ibu dari bayi akan diantarkan oleh tenaga kesehatan untuk masuk kedalam ruang operasi caesar, kemudian dokter ahli anestesi akan memberikan anestesi epidural atau spinal melalui suntikan dibagian tulang belakang. Pemberian anestesi ini ditujukan agar Bunda tidak merasakan sakit mulai dari bagian perut ke bawah, ketika proses tindakan operasi caesar dilakukan. Anestasi yang diberikan bukanlah anestesi total sehingga Bunda masih tetap dalam kondisi sadar dan bisa melihat bagaimana proses melahirkan bayi tercinta.
Meskipun begitu, ada rumah sakit yang tidak menyarankan untuk Bunda melihat secara langsung proses operasi caesar, melainkan memberikan tirai yang diletakkan ditengah tubuh Bunda sebagai pembatas pada saat dokter tengah menyarat perut Bunda. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisir ketegangan Bunda saat operasi sedang berlangsung.
Pemberian anestesi akan ditambahkan lagi, apabila tubuh bagian bawah ibu belum benar benar mati rasa. Proses operasi caesar akan dilakukan setelah bagian bawah tubuh Bunda telah mati rasa total agar lebih aman dalam menjalankan operasi caesar.
4. Disinfeksi area operasi dan pemasangan kateter beserta infus
Setelah proses anestesi sempurna dan total bagian bawah ibu mengalami mati rasa, kateter akan dipasangkan ke bagian uretra Bunda. Pemasangan kateter ini ditujukan untuk mengalirkan dan juga menampung urin selama proses tindakan operasi caesar dilakukan. Kateter ini masih akan tetap dipakai oleh Bunda dalam masa pemulihan pasca operasi caesar. Pemasanga kateter ini biasanya dilakukan oleh dokter ataupun perawat yang bertugas.
Antibiotik akan diberikan oleh Bunda melalui infus untuk mencegah timbulnya infeksi di sepanjang operasi dilakukan ataupun setelah operasi caesar terjadi. Selain itu rambut kemaluan juga akan dicukur ataupun dirapikan agar membantu mempermudah melihat jalan untuk sayatan.
5. Memulai sayatan dibagian bawah perut
Saat obat bius telah bekerja dengan sempurna, dokter akan mengoleskan antiseptic di bagian perut dan juga memberikan beberapa obat penenang untuk membantu ibu agar lebih rileks. Kemudian dilanjutkan dengan membuat sayatan horizontal pada kulit dibawah perut namun diatas tulang kemaluan oleh dokter spesialis kandungan. Pada beberapa kondisi sayatan akan dilakukan secara vertikal, tergantung dari situsasi dan kondisi pada saat operasi caesar berlangsung.
Setelah itu jaringan kulit pada perut Bunda perlahan lahan akan disayat lapis demi lapis, hingga tembus mencapai bagian rahim. Ketika bagian rahim telah terbuka, selanjutnya melakukan pembedahan pada area rahim. Untuk pasien yang menggunakan anestesi epidural, biasanya selama operasi akan merasakan ada beberapa tekanan atau tarikan tertentu. Meskipun begitu Bunda tidak akan merasakan rasa sakit, namun apabila Bunda merasakan nyeri hebat, biasanya dokter akan memberikan tindakan anestesi lagi.
6. Penyedotan air ketuban
Tahapan Operasi Caesar yang selanjutnya adalah penyedotan air ketuban. Dalam operasi caesar, dokter akan melakukan penyedotan air ketuban demi menyelamatkan si kecil. Umumnya air ketuban dalam rahim Bunda adalah wajar ketika bayi dalam kandungan, namun apabila air ketuban tersebut tertelan oleh bayi dapat membuat kondisi bayi menjadi gawat. Air ketuban memiliki kandungan meconium yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan bayi. Selain itu air ketuban juga mengandung air seni dan semua bentuk sekresi yang dimiliki oleh bayi selama berada dalam kandungan. Gangguan yang akan terjadi apabila bayi meminum air ketuban adalah munculnya gangguan pada sistem pernapasan dan paru paru.
7. Mencari posisi kepala bayi
Prosedur selanjutnya yang dilakukan saat operasi caesar adalah mencari posisi kepala bayi, agar mempermudah dalam mengeluarkan. Posisi ini bisa diketahui dari hasil USG sebelum operasi caesar dilakukan dan dijadikan sebagai dasar untuk mencari posisi kepala bayi pada saat operasi caesar dilakukan.
8. Bayi dikeluarkan dari rahim
Seteleh posisi kepala bayi diketahui dan rahim masih dalam kondisi terbuka, dokter akan segera mengeluarkan bayi hingga keluar dari rahim Bunda. Proses pengeluaran bayi dari rahim Bunda ini dilakukan dokter dengan mengangkat kepala bayi terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan bahu dan juga anggota tubuh yang lain. Biasanya dokter akan melakukan beberapa maneuver dengan membolak balikkan posisi bayi agar lebih mudah dalam mengerluarkan bayi. Bagi Bunda mungkin akan muncul sedikit rasa mual yang diakibatkan adanya tekanan. Meskipun begitu Bunda akan merasakan mual sangat singkat. Proses pengeluaran bayi biasanya dilakukan secara cepat sekitar kurang dari 3 menit. Namun dalam hal ini juga harus diperhatikan apabila terjadi Operasi Caesar Bayi Kembar .
9. Pemotongan tali pusat plasenta bayi
Prosedur Operasi Caesar selanjutnya adalah dengan melakukan pemotongan tali pusat plasenta bayi. Pemotongan ini tidak dilakukan asal memotong saja, melainkan sebelumnya harus memastikan dahulu aliran darah pada plasenta yang melalui tali pusat telah berhenti total. Biasanya sirkulasi darah dalam plasenta akan berhenti sekitar 10 menit setelah bayi dilahirkan.
Setelah semua aliran darah dalam plasenta berhenti, selanjutnya sisa tali pusat akan dijepit dengan menggunakan klem sekitar 6 cm dari arah bayi. Setelah itu lanjutkan dengan pengikatan dengan jarak sekitar 5-6 cm dari klem yang pertama. Meskipun tali pusat telah diikat sebanyak 2 kali sebelum dilakukan pemotongan, dokter tetap hati hati karena kemungkinan masih bisa terjadi pendarahan.
Selanjutnya pada tali pusat bayi dan klem akan dioleskan anti bakteri untuk mencegah timbulnya bakteri agar bayi tetap steril. Kemudian dokter akan memotong tali pusat plasenta bayi tersebut dengan menggunakan gunting ataupun pisau yang tajam. Alat pemotongan tersebut sebelum digunakan tenah direndam terlebih dahulu menggunakan cairan alkohol 70% ataupun cairan etanol sekitar 5 menit.
10. Pembersihan dan pengecheckan kesehatan bayi
Setelah bayi lahir, biasanya Bunda bisa melihat sebentar buah hati tercinta sebelum bayi dilakukan pembersihan dan pengecheckan kesehatan bayi. Apabila tidak ditemukan masalah serius terhadap bayi, biasanya Bunda akan diberikan skin to skin dengan bayi.
11. Penutupan sayatan kembali di perut
Prosedur selanjutnya adalah penutupan sayatan kembali rahim Bunda oleh dokter. Penutupan ini dilakukan dengan cara menjahit kembali rahim Bunda dan dilakukan dalam jaringan rahim hingga ke dalam lapisan kulit paling luar. Penjahitan ini menggunakan benang khusus yang dapat larut menjadi daging dalam waktu tertentu, sehingga aman dipakai oleh Bunda. Proses penjahitan sayatan kembali diperut membutuhkan waktu antara 30-45 menit, namun apabila Bunda sebelumnya pernah melakukan operasi caesar akan membutuhkan waktu lebih lama dan tergantung dalam situasi kondisi saat itu. Sedangkan untuk persalinan kembar membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 5 menit per setiap kali mengeluarkan bayi.
12. Operasi caesar selesai dan pasien masuk ke dalam ruang pemulihan
Setelah Prosedur Operasi Caesar selesai, Bunda akan dipindahkan ke dalam ruang pemulihan dan tetap dipantau secara teratur kondisi kesehatannya. Infus tetap akan dipergunakan Bunda selama belum bisa makan dan minum dengan sempurna. Kemudian perlahan lahan efek bius akan menghilang secara bertahap dan muncul rasa sedikit gatal pada beberapa bagian tubuh untuk sementara waktu. Apabila gatal atau Ciri Luka Caesar Infeksi tersebut tidak kunjung reda, biasanya dokter akan memberikan antihistamin atau obat pereda reaksi alergi. Agar Ciri Jahitan Caesar yang Bagus dapat anda dapatkan.
Persiapan Sebelum Operasi Caesar
Sebelum melakukan operasi caesar terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu :
- Persiapkan perlengkapan bayi selama tinggal dirumah sakit
- Persiapkan perlengkapan Bunda berupa kartu identitas, kartu asuransid an kebutuhan administrasi rumah sakit lainnya termasuk keperluan mandi, pakaian, buku perawatan bayi, dan lain lain
- Tidak usah membawa bawang yang tidak perlu, seperti perhiasan, uang berlebih, barang berharga, obat obatan, vitamin.
- Makan sahurlah sebelum puasa
- Cukurlah rambut kemaluan
- Berbicaralah kepada dokter
- Agar lebih rileks bisa dengan mendengarkan music melalui handphone
Jadi itulah prosedur operasi caesar yang wajib untuk para ibu ketahui, agar dapat melahirkan bayi dengan lancar dan tanpa ada halangan yang bisa menimbulkan bahaya. Dan ketahui pula Efek Operasi Caesar Pada Bayi agar dalam perawatannya ibu tidak mengalami kesusahan.