Empedu atau yang bisa disebut juga sebagai kantung empedu adalah sebuah organ yang ada di dalam tubuh manusia. Organ ini memiliki posisi yang berdekatan dengan hati dan juga usus dua belas jari. Kantung empedu sendiri merupakan sebuah kantung yang berguna untuk mencerna kolesterol yang masuk kedalam tubuh manusia.
Sedangkan cairan yang berguna untuk proses pencernaan itu dihasilkan oleh hati secara terus menerus. Setelah proses pencernaan kolesterol berlangsung maka hasil akhirnya akan dilepaskan ke usus dua belas jari. Namun, pada kondisi tertentu kadang muncul masalah ketika jumlah kolesterol terlalu banyak. ketika kondisi ini terjadi maka dapat memicu penyakit yang bernama batu empedu.
Penyakit batu empedu sendiri merupakan sebuah penyakit yang dapat ditangani dengan proses operasi. Operasi empedu batu merupakan salah satu dari beberapa jenis operasi bedah yang ada di dalam dunia medis. Tindakan operasi tersebut baru akan dilakukan ketika kondisi kantung empedu sudah mengkhawatirkan dan membahayakan. Pelaksanaan operasi pada bagian empedu sendiri tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa. Ada beberapa proses operasi batu empedu yang harus dilewati oleh pasien dan juga dokter selama operasi berlangsung. Proses ini sendiri bertujuan untuk menjamin bahwa tindakan operasi dapat berjalan lancar
Proses Operasi Batu Empedu
Dalam dunia medis sendiri pada dasarnya tindakan operasi pada kantung empedu tidak hanya terdiri dari satu metode saja. Jika kita mengetahuinya maka pada dasarnya ada beberapa jenis operasi batu empedu yang dapat kita pelajari. Kedua metode operasi ini adalah operasi batu empedu dengan laparoskopi dan juga operasi batu empedu laser. Selain menggunakan kedua metode tersebut biasanya tindakan operasi ini juga dapat dilakukan dengan metode tradisional yang lebih umum.
Meskipun setiap macam operasi batu empedu berbeda-beda, namun bisa dikatakan proses operasi batu empedu sendiri hampir sama. Dalam tahapannya ada beberapa langkah yang akan diterapkan pada pasien seperti :
1. Pemeriksaan
Proses operasi batu empedu yang pertama akan dijalani oleh setiap pasien adalah pemeriksaan. terdapat beberapa poin penting yang akan dijadikan oleh dokter sebagai acuan utama mengenai kondisi pasien. Biasanya pasien akan menjalani pemeriksaan sample darah dan juga urine. Pada beberapa kasus terkadang pasien juga akan menjalani USG dan juga beberapa pemeriksaan lain untuk mengetahui kondisi dari kantung empedu pasien.
2. Konsultasi
Tindakan konsultasi menjadi sebuah hal yang cukup penting. Hal tersebut dikarenakan selama konsultasi berlangsung maka dokter akan menanyakan mengenai berbagai riwayat kesehatan dari pasien itu sendiri. Selain itu pasien juga dapat bertanya mengenai efek samping operasi batu empedu dan juga manfaatnya. Dengan konsultasi ini maka pasien akan menjadi lebih paham mengenai kondisi penyakitnya. Selain itu, kebanyakan dari konsultasi ini dokter akan memutuskan apakah pasien akan langsung menginap di rumah sakit atau tidak.
3. Persiapan Sebelum Operasi
Biasanya sebelum tindakan operasi berlangsung dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan beberapa persiapan. Bentuk persiapan ini dapat dilakukan baik beberapa saat sebelum operasi berlangsung, maupun beberapa hari sebelumnya. Beberapa persiapan yang diwajibkan oleh dokter seperti :
- Tidak makan dan minum beberapa jam sebelum prosedur dilaksanakan.
- Mandi dengan sabun antiseptik.
- Meminta keluarga untuk mengantar dan menjemput, serta menunggui pada saat operasi dan perawatan pasca operasi.
- Konsumsi obat pencahar.
- Pemberian anestesi
Pemberian anestesi ini sendiri dilakukan oleh dokter pada pasien ketika akan menjalani tindakan operasi. Obat anestesi yang diberikan pada setiap pasien satu dengan yang lain akan berbeda. Meskipun efek anestesi bertujuan untuk membuat pasien tidak sadarkan diri. Namun, pada kondisi tertentu kadang anestesi dapat menimbulkan alergi yang cukup berbahaya pada pasien.
4. Pembuatan sayatan
Untuk pembuatan sayatan ini sendiri hanya berlaku pada tindakan operasi batu empedu yang menggunakan laparoskopi dan juga bedah umum. Pada tindakan bedah yang menggunakan laparoskopi biasanya dokter akan membuat tiga buah sayatan kecil pada beberapa bagian perus pasien. Kemudian dokter akan memasukkan gas karbondioksida pada perut pasien.
Setelah itu dokter akan memasukkan laparoskopi kedalam mendekati empedu untuk melihat kondisinya. metode operasi empedu menggunakan laparoskop ini sendiri biasanya dapat berjalan 45 menit maksimal. Sedangkan pada metode bedah umum, maka dokter akan langsung membuat sayatan yang cukup besar pada bagian perut dimana empedu berada.
5. Penyinaran empedu
Sudah kita singgung sebelumnya bahwa proses operasi batu empedu pada umumnya sama, namun ada perbedaan antara metode laparoskopi dan laser. Pada tindakan operasi yang menggunakan metode laser maka pasien tidak akan membutuhkan sayatan selama operasi. Selain itu pasien juga tidak perlu mendapatkan suntikan anestesi untuk membuatnya tidak sadarkan diri.
Selama proses ini maka bagian perut dimana kantung empedu berada akan disinari oleh sinar laser. Biasanya lama penyinaran ini sendiri membutuhkan waktu sekitar 15 sampai 20 menit. Selama penyinaran maka perlahan empedu yang ada di dalam tubuh pasien akan perlahan hancur.
6. Perawatan
Untuk proses perawatan sendiri kedua jenis tindakan operasi batu empedu juga sangat berbeda jauh. Pada tindakan operasi menggunakan laparoskopi pasien akan di anjurkan untuk menginap di rumah sakit selama beberapa hari. Biasanya secara normal membutuhkan waktu 1 – 4 hari sebelum pasien kemudian diijinkan untuk pulang. Namun, untuk operasi yang menggunakan metode laser, pasien tidak membutuhkan waktu lama untuk menginap.
Biasanya setelah proses penyinaran pasien hanya membutuhkan waktu setengah hari untuk kemudian dapat pulang kembali. Dengan cepatnya proses operasi batu empedu menggunakan laser baik dalam hal prosedur maupun perawatan, maka tak mengherankan jika metode yang satu ini menjadi salah satu pilihan yang cukup terkenal.
Itulah tadi beberapa proses operasi batu empedu yang akan dilalui oleh pasien. Setiap proses tersebut harus dilewati oleh pasien sebelum tindakan operasi berlangsung. Akan lebih baik jika seandainya pasien tetap melakukan konsultasi mengenai setiap proses sebelum tindakan operasi berjalan. Hal tersebut akan semakin membuat pasien menjadi lebih paham dan tenang. Semoga informasi tadi bermanfaat.