Sangat sedih ketika kita melihat seorang bayi ataupun anak yang baru saja lahir, ternyata mengalami kondisi yang tidak sehat. sehingga bayi atau anak kecil tersebut harus mengalami rasa sakit ataupun penderitaan akibat penyakit tersebut. salah satunya adalah kondisi fisik yang kurang normal, karena kurang sempurnanya pertumbuhan yang ada di dalam kandungan. Termasuk kondisi kurang sempurnanya bibir yang disebut sebagai bibir sumbing.
Resiko Operasi Bibir Sumbing Pada Bayi
Banyak sekali orang tua yang merasa bingung, kapan seharusnya mereka melakukan operasi pada anak yang mengalami bibir sumbing, sebenarnya operasi ini dapat dilakukan apabila anak sudah menginjak usia minimal 9 bulan dan maksimal hingga dewasa atau lanjut usia. Apabila bayi yang mengalami langit-langit sumbing, maka operasi perbaikan dapat dilakukan pada usia tersebut. Namun jika bibir sumbing yang dialami hanya pada bagian bibir. Maka saat bayi berusia 3 hingga 7 bulan operasi sudah bisa dilakukan. Nantinya bayi akan dibius, sehingga bibir akan diperbaiki kemudian ditutup tanpa rasa sakit. Berbicara soal operasi tersebut, berikut ini akan kita bahas mengenai resiko operasi bibir sumbing tanpa bekas pada bayi yang seringkali terjadi.
- Sakit
Resiko pertama yang bisa saja terjadi tentu saja rasa sakit yang timbul setelah anastesi hilang. Seperti halnya operasi amandel , operasi kanker mulut dan operasi plastik hidung. Anastesi tersebut akan bekerja dalam waktu 2 hingga 3 jam setelah operasi saja. Jika sudah seperti itu maka tidak ada jalan lain yaitu para orang tua harus bisa menenangkan si kecil, ketika merasa nyeri ataupun sakit akibat anestesi yang mulai menghilang.
Mungkin pada bayi mereka tidak dapat mengeluhkan rasa sakit tersebut. Namun hanya bisa menangis cobalah untuk tenangkan si kecil, dengan memberi susu ataupun dengan menyamankan kondisi tidurnya. Agar rasa sakit tersebut tidak terlalu dirasa resiko ini masuk ke dalam salah satu risiko yang tidak dapat dihindari dan harus dihadapi. Bagi para orang tua yang bayinya melakukan operasi bibir sumbing.
- Infeksi
Selanjutnya Resiko Operasi Bibir Sumbing Pada Bayi yang bisa saja menyerang yaitu adanya infeksi ataupun masalah pada bekas luka. Tentu anda tahu bahwa operasi bibir sumbing yang dilakukan pada bayi berusia 3 hingga 6 bulan, memang mengalami kondisi yang lebih rentan terhadap masalah pada luka. Terutama bayi tersebut masih mengkonsumsi ASI, sebagai salah satu makanan utamanya.
Sehingga setiap kali menyusui pasti akan ada air susu yang menempel pada bagian bibir yang baru saja dilakukan operasi. Hal tersebut menjadikan infeksi merupakan salah satu resiko, yang pasti sudah menyerang bayi yang baru saja melakukan operasi. Apabila anda sebagai orang tua tidak memperhatikan kondisi luka dengan baik. Cobalah untuk mengkonsultasikan kepada dokter, serta membersihkannya secara rutin setiap pagi, siang, dan sore. Sehingga bekas luka tersebut tidak akan terserang kuman dan bakteri. Serta tidak timbul infeksi yang dimaksud. Anda juga bisa menggunakan betadin ataupun bahan antiseptik lain yang aman untuk bayi setelah si kecil menyusui.
- Pendarahan
Pendarahan merupakan Resiko Operasi Bibir Sumbing Pada Bayi ketiga yang bisa saja membayangi para orang tua. Hal ini sebenarnya sama seperti efek samping seperti Operasi Bibir Dower, Operasi Plastik Bibir Sumbing, dan Operasi Bibir Tebal. Dimana anak-anak memiliki jaringan atau bagian kulit yang masih sangat lunak. Sehingga ketika terjadi pembedahan ataupun robekan, maka akan lebih mudah untuk terluka.
Di sisi lain anak-anak juga memiliki pemulihan yang cukup cepat. Apabila asupan makanan yang dikonsumsi sangat baik. Mungkin bagi beberapa kasus seperti bayi berusia 3 hingga 10 bulan yang mengalami pertumbuhan akan terkendala dan juga bisa menimbulkan risiko, seperti pendarahan pada bekas lukanya.
Tetapi bagi anak-anak yang sudah besar dengan sistem pemulihan yang lebih cepat lagi. Pendarahan tersebut dapat diatasi ataupun dihindari. Salah satu solusi untuk mengatasi pendarahan tersebut yaitu dengan menggunakan obat-obatan, dibagian luar luar ataupun dikonsumsi oleh sang ibu sehingga dapat dikonsumsi oleh si kecil melalui ASI.
- Bekas Luka
Ada banyak Resiko Operasi Bibir Sumbing Pada Bayi yang membayangi si kecil. Ketika melakukan operasi di usia muda salah satunya resiko yang mungkin bisa timbul yaitu adanya bekas luka. Setelah melakukan operasi plastik bibir sumbing bekas luka ini tidak bisa dipungkiri. Karena adanya jahitan tersebut membantu bibir agar tidak ada celah dan juga menyatu, serta berbentuk secara normal. Hal ini mungkin akan mengurangi kepercayaan diri si kecil ketika besar nanti. Namun hal tersebut tidak bisa diubah atau tidak bisa diatasi. Kecuali setelah besar melakukan operasi plastik. Resiko ini akan terjadi secara permanen dan hampir terjadi pada semua pasien operasi bibir sumbing.
- Alergi
Ketika si kecil melakukan pembedahan, biasanya ada risiko yang paling sering timbul karena bayi ataupun anak-anak belum bisa berbicara dan belum pernah mendapatkan obat-obatan yang terlalu beragam. Sehingga timbullah kejadian seperti alergi pada obat-obatan ataupun anestesi. Alergi ini timbul pada beberapa kasus, karena ternyata beberapa bayi yang melakukan operasi tidak cocok menggunakan anestesi dan obat yang ada. Jika hal ini terjadi maka resiko tersebut harus dihadapi dan anda sebagai orangtua, harus langsung melaporkan kepada dokter terkait mengenai kondisi kecil pasca melakukan operasi bibir sumbing. Sehingga dokter bisa menangani dan menghentikan obat yang dikonsumsi tersebut.
Mungkin ada baiknya untuk menunggu si kecil, hingga berusia 2 hingga 5 tahun agar bisa melakukan operasi bibir sumbing. Mengingat ketika masih bayi pembedahan atau operasi merupakan hal yang menyakitkan. Apalagi mereka hanya bisa menangis ketika operasi tersebut sudah dilakukan dan anestesi mulai hilang atau tidak lagi berasa. Ada baiknya anda memutuskan untuk melakukan operasi ketika sudah besar.