Setiap orang tua pastinya akan menginginkan anaknya untuk dapat tumbuh dengan baik dan sehat. Harapan tersebut merupakan sebuah hal yang normal karena setiap bayi adalah buah hati yang sangat ditunggu-tunggu kedatangannya. Namun, sangat disayangkan adalah terkadang tidak semua bayi dapat lahir secara normal sebagaimana bayi yang lain.
Terdapat beberapa bayi yang terkadang sejak lahir telah mengalami kondisi kesehatan yang tidak normal. Salah satu jenis gangguan yang dapat muncul adalah kebocoran pada organ jantung. Penyakit yang satu biasa disebut juga sebagai penyakit jantung bawaan. Dengan buah hati yang memiliki kondisi seperti itu maka tak mengherankan jika terkadang banyak orang tua yang merasa putus asa dan sedikit banyak tidak dapat berbuat apa-apa.
Penyakit jantung bocor sendiri merupakan salah satu jenis penyakit yang dapat diatasi dengan tindakan operasi. Operasi jantung bocor merupakan salah satu dari beberapa jenis operasi jantung yang sering dilakukan dalam dunia medis. Hanya saja, metode yang digunakan mungkin dapat dikatakan cukup berbeda jika dilakukan pada bayi. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini. Selain metode maka hal yang perlu diperhatikan adalah resiko operasi jantung bocor pada bayi. Terdapat beberapa resiko yang bisa diwaspadai, seperti
- Perikarditis
Salah satu efek samping operasi jantung bocor yang dapat muncul adalah timbulnya kondisi perikarditis. Kondisi yang satu ini merupakan salah satu kondisi yang ditandai dengan menumpuknya cairan pada daerah di sekitar jantung. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya luka pada lapisan pelindung jantung. Cairan ini terkadang dapat menyebar hingga ke organ paru-paru. Meskipun kondisi ini dapat di atasi dengan beberapa jenis obat-obatan. Namun, tetap saja akan sangat membahayakan bagi kondisi bayi.
- Ketergantungan Pada obat
Resiko operasi jantung bocor pada bayi yang bisa dikatakan dapat terjadi dalam jangka waktu yang lama adalah ketergantungan pada obat. Biasanya obat-obatan ini di konsumsi untuk menstabilkan kondisi dari jantung bayi. Lamanya ketergantungan ini sendiri tidak dapat di prediksi untuk berapa lama. Pada beberapa kondisi biasanya hanya untuk beberapa minggu. Namun, pada kondisi khusus terkadang ketergantungan ini akan terus berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Maka dari itu tindakan operasi jantung bocor pada bayi harus dipertimbangkan dengan baik. Meskipun tindakan operasi adalah tindakan yang paling ampuh.
- Munculnya komplikasi
Meskipun tindakan operasi jantung bocor pada anak bertujuan untuk dapat mengatasi kelainan kondisi pada jantung. Namun, tidak menutup kemungkinan justru tindakan operasi tersebut dapat memunculkan masalah baru. Biasanya kondisi ini dapat muncul jika memang jantung dan kondisi anak memang sudah cukup kompleks. Pada beberapa kasus terkadang setelah menjalani tindakan operasi jantung bocor, kondisi jantung bayi tidak akan dapat pulih secara normal. Kondisi lemah jantung dan bahkan kondisi gagal jantung dapat saja muncul kapan saja setelah tindakan operasi berlangsung.
- Munculnya gangguan kesehatan
Resiko operasi jantung bocor pada bayi yang selanjutnya adalah munculnya gangguan kesehatan pada bayi. Pada bayi yang mengidap penyakit jantung bawaan, cenderung memiliki kondisi yang jauh lebih lemah. Anak akan sedikit berbeda daripada anak-anak seumuran, hal ini dapat ditandai dengan kondisi anak yang tidak dapat terlalu capek. Atau, berat badan yang terkadang jauh lebih kecil dibandingkan anak-anak yang lain.
- Menjalani tindakan operasi lebih dari satu kali
Tindakan operasi jantung bocor merupakan salah satu jenis operasi bedah yang bertujuan untuk mengatasi kondisi jantung anak. Akan tetapi, dalam beberapa kasus terkadang anak-anak harus menjalani tindakan operasi lebih dari sekali. Tindakan ini dilakukan oleh dokter jika ternyata setelah menjalani tindakan operasi pertama, jantung anak masih belum juga normal. Biasanya ketidaknormalan ini ditandai dengan kembali munculnya lubang pada jantung. Atau dapat juga berupa bekas operasi yang kembali terbuka.
- Pertumbuhan anak yang terganggu
Kita sadari atau tidak efek operasi yang dilakukan pada anak akan mengganggu tumbuh kembang anak. Apalagi jika tindakan operasi dilakukan lebih dari sekali dan konsumsi obat-obatan yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama. keadaan tersebut akan memberikan beban pada tumbuh kembang anak. pertumbuhan anak dalam keadaan ini biasanya akan sedikit terlambat jika dibandingkan dengan anak-anak seumuran dengannya.
- Munculnya resiko kematian
Salah satu resiko operasi jantung bocor pada bayi yang cukup dikhawatirkan adalah kematian. Kondisi ini dapat terjadi baik saat operasi berlangsung maupun setelah tindakan operasi berlangsung. Dalam kondisi ini tentu saja terdapat beberapa penyebab yang memicunya. Salah satunya adalah munculnya pendarahan saat tindakan operasi berlangsung. Atau kondisi badan anak yang dapat dikatakan memang tidak stabil dan terlalu lemah. Besaran lubang pada bagian jantung juga memiliki andil yang cukup besar dalam hal ini.
Ciri-Ciri Jantung Bocor Pada bayi
Secara normal bayi tidak dapat secara langsung diketahui apakah mengalami kelainan pada bagian jantungnya. Biasanya minimal kondisi tersebut dapat diketahui setelah umur bayi 2 minggu. Atau dalam beberapa kasus membutuhkan waktu beberapa bulan. Hal tersebut dikarenakan kondisi bayi yang masih belum stabil pada bagian organnya. Sehingga sangat dimungkinkan kondisi lubang pada jantung dapat menutup. Namun, ada beberapa ciri-ciri yang bisa digunakan sebagai salah satu pedoman untuk mengetahui apakah bayi memiliki kemungkinan untuk mengalami kondisi jantung bocor, seperti
- Berkeringat berlebihan, terutama saat makan.
- Mudah lelah dan napas pendek.
- Susah makan atau kurang nafsu makan.
- Bernapas dengan cepat atau sulit bernapas.
- Lidah, bibir, dan kuku berwarna kebiruan (sianosis).
- Kesulitan menyusui dan gangguan pertumbuhan.
- Detak atau suara jantung terdengar abnormal.
- Jumlah hemoglobin pada bayi tinggi lebih dari 20 yang pada keadaan normal berjumlah 14.
itu tadi beberapa resiko operasi jantung bocor pada bayi yang mungkin saja dapat muncul. Bagi orang tua yang sedang hamil, maka jagalah pola makan dan polah hidup agar bayi tetap sehat baik dalam kandungan maupun setelah melahirkan. Jangan lupa untuk selalu melakukan konsultasi dengan dokter kandungan. Semoga infromasi tadi bermanfaat.